Universitas Airlangga Official Website

Peran Penyedia Assurance dalam Meningkatkan Kualitas Independent Assurance Statement pada Pelaporan Keberlanjutan

IL by asuransi di Cekpremi

Adanya penjamin dapat meningkatkan keandalan dan kredibilitas laporan keberlanjutan (SR) perusahaan dan mengurangi tingkat asimetri informasi bagi investor. AssurPros mengeluarkan pernyataan jaminan independen (IAS) untuk mengungkapkan tentang kualitas informasi SR bagi pengguna. Perdebatan mengenai jenis AssurPro dan kualitas IAS dapat diselidiki lebih lanjut dengan menganalisis motivasi AssurPros untuk menilai pengungkapan risiko lingkungan di SR. AssurPro harus memperhatikan masalah lingkungan karena telah menjadi perhatian yang berkembang bersama oleh kelompok lingkungan, legislator, pelanggan, komunitas lokal dan otoritas publik selama lebih dari 30 tahun. Penelitian ini menggunakan institutional logic theory (ILT) untuk memfasilitasi partisipasi AssurPro dalam menerbitkan IAS berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan preferensi AssurPro dan kebutuhan pengguna. Mendalilkan bahwa ILT dapat menjelaskan bagaimana praktik berkelanjutan dikonstruksi secara sosial. Pemilihan strategi penyedia layanan profesional dan gaya pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih luas dari pihak lain dapat dianalisis menggunakan ILT. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini menyelidiki pengaruh jenis AssurPro terhadap kualitas IAS dan secara khusus mengkaji peran ER sebagai variabel moderating.

Penelitian ini berkontribusi pada literatur keberlanjutan jaminan dalam beberapa cara. Pertama, mengungkapkan preferensi AssurPros akuntansi dan nonaccounting dalam mengeluarkan IAS yang berkualitas. Kedua, penelitian ini secara eksplisit memberikan perspektif baru tentang EP ketika berinteraksi dengan efek AssurPros pada kualitas IAS. Variasi pengungkapan IAS oleh jenis AssurPros mengurangi kredibilitas, transparansi, dan manfaat serta menyebabkan ambiguitas IAS bagi pengguna. Studi ini mengisi kesenjangan ini dengan menyajikan ER untuk menentukan jenis AssurPro mana yang dapat mengeluarkan IAS berkualitas tinggi. Dalam hal ini, ER menjadi fokus penting bagi AssurPro untuk dinilai dan diinformasikan lebih lanjut di IAS. Ketiga, penelitian ini mengisi kesenjangan dengan menjelajahi Asia untuk mengkaji variabel-variabel di atas. Seperti diketahui, penelitian yang menguji jenis AssurPro pada kualitas IAS telah dilakukan di beberapa negara, seperti Eropa, dan kombinasi beberapa negara dari benua yang berbeda.

Penelitian ini menggunakan sampel laporan keberlanjutan yang stand alone dariperusahaan Asia yang termasuk dalam kategori perusahaan besar yang tercantum dalam database GRI. Pengumpulan data laporan tahunan atau laporan keuangan yang diaudit dalam penelitian ini dilakukan secara beragam yaitu, hand-collected dan melalui OSIRIS. Sampel akhir yang diperoleh selama 2017 berasal dari 96 perusahaan besar. Pemilihan tahun sampel didasarkan pada survei yang menegaskan pertumbuhan pelaporan akuntabilitas pada tahun 2017 di kawasan Asia Pasifik sangat luar biasa, dan beberapa negara di Asia memiliki tingkat pelaporan tertinggi di dunia. Komposisi sampel disajikan pada 15 negara Asia yang mengeluarkan laporan keberlanjutan yang stand alone yang dilengkapi dengan IAS.

AssurPros cenderung memilih tingkat keterlibatan yang lebih rendah daripada rekan-rekan mereka dan ketat dengan prosedur jaminan dan pengumpulan bukti. Secara keseluruhan, bukti empiris kami memiliki implikasi signifikan untuk mengungkapkan preferensi AssurPro untuk mengungkapkan IAS berkualitas menggunakan ILT. Temuan ini juga bermanfaat bagi regulator yang peduli tentang penetapan standar wajib di negara-negara Asia dan untuk semua jenis AssurPro, yang menghadapi tantangan untuk mengungkapkan IAS berkualitas. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Pertama, menggunakan SR yang berdiri sendiri dari perusahaan besar di Asia. Penelitian ke depan dapat melakukan pengujian yang sama dengan menggunakan bentuk laporan yang berbeda yang dikembangkan di Asia, yaitu integrated report (IR). Kedua, klasifikasi akuntansi AssurPro menjadi Big-N dan non-Big-N juga dapat dilakukan oleh peneliti masa depan untuk menguji kualitas IAS.

Penulis: Prof. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Harindahyani, S. and Agustia, D. (2023), “The assurance providers’ role in improving the independent assurance statement quality on sustainability reporting”, Accounting Research Journal, Vol. 36 No. 1, pp. 37-54. https://doi.org/10.1108/ARJ-01-2021-0024