Universitas Airlangga Official Website

Peran Teknologi pada Partisipasi Perempuan Bekerja di Indonesia

Foto oleh ProductPlan

Penelitian ini difokuskan di Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN, dimana peran gender secara tradisional lebih ditekankan pada peran domestik atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Peran tersebut menentukan kemampuan perempuan untuk berpartisipasi pada pasar kerja (Asian Development Bank, 2015). Pada tahun 2019, angka partisipasi perempuan bekerja pada pekerjaan formal sebesar 53,81%. Angka tersebut merupakan angka terendah di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya, dimana secara berturut-turut Kamboja (76,91%), Vietnam ((72.73%), Laos (76.49%), Singapura (61.91%), Brunei Darussalam (56.09%), dan Thailand (56.09%) (World Bank, 2021). Hal ini juga didukung oleh rangking Indonesia dalam Gender Inequality Index (GII) berada pada urutan ke 107 dari 189 negara yang menunjukkan posisi perempuan Indonesia yang masih relatif rendah di pasar kerja daripada laki-laki (United Nations, 2020). Selain itu, rendahnya partisipasi perempuan di pasar kerja dan ketidakseimbangan keterlibatan perempuan dalam pekerjaan rumahtangga mengindikasikan bahwa akses teknologi yang dimiliki oleh rumah tangga berdampak pada partisipasi perempuan bekerja dan perbedaan pilihan jenis pekerjaan.

Kontribusi penting dari hasil penelitian ini adalah mengobservasi partisipasi perempuan bekerja pada berbagai jenis pekerjaan (white collar, pink collar, blue collar, dan pekerja pertanian), dan perbedaan pengaruh teknologi rumah tangga yang dimiliki perempuan menikah pada berbagai jenis pekerjaan. Pertama, hasil penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan teknologi pada rumah tangga menurunkan jumlah perempuan menikah yang tidak bekerja (sebagai ibu rumah tangga) pada pasar kerja. Kedua, semakin tinggi tingkat pendidikan, penggunaan internet dan handphone semakin tinggi pula partisipasi perempuan di pasar kerja pada jenis pekerjaan pink-collar (klerikal, penjualan, jasa-jasa) dan white-collar (profesional, teknikal, dan managerial). Ketiga, modernisasi teknologi di rumah tangga dan semakin tingginya kekuatan perempuan untuk mengambil keputusan dalam pembelian juga meningkatkan partisipasi perempuan bekerja pada jenis pekerjaan pink-collar. Keempat, teknologi yang dimiliki rumah tangga berdampak secara negatif pada partisipasi perempuan bekerja pada sektor pertanian dan blue-collar (pekerja kasar: buruh pabrik, pekerja manual skilled maupun unskilled) dan hal ini menunjukkan adanya pergeseran pilihan jenis pekerjaan. 

Beberapa implikasi kebijakan dari hasil penelitian ini antara lain, 1) bantuan pemerintah terhadap keterjangkauan perlengkapan dasar rumah tangga (mesin cuci, kompor gas, dsb) mendorong pergeseran perempuan menikah dari ibu rumah tangga, pekerja pertanian dan pekerja kasar menjadi jenis pekerjaan  pink-collar, 2) selain meningkatkan capaian pendidikan perempuan sampai pada jenjang tersier (SMA ke atas), fasilitasi aksesibilitas teknologi informasi dan komunikasi akan mendorong partisipasi perempuan bekerja terutama pada pekerjaan white collar.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini memberikan dampak yang berbeda antar jenis pekerjaan, selain variable sosial ekonomi, ternyata teknologi yang dimiliki rumah tangga berhubungan dengan partisipasi perempuan menikah pada pasar kerja di Indonesia. Teknologi informasi dan komunikasi berperan positif dalam memfasilitasi perempuan pada jenis pekerjaan white collar. Sebaliknya, komponen tersebut justru berhubungan secara negatif dengan partisipasi perempuan bekerja pada pekerja kasar dan pertanian. Selain itu, hasil penelitian ini juga menemukan bahwa ketidakcukupan teknologi yang dimiliki rumah tangga berpengaruh terhadap jumlah perempuan menikah yang tidak aktif pada pasar kerja (sebagai ibu rumah tangga) di Indonesia.

Penulis: Dr. Lilik Sugiharti, S.E., M.Si.

Artikel Ilmiah: Rimkute, A., Sugiharti, L. (2023). The Link Between Occupations, Labor Force Participation of Married Women, and Household Technology in Indonesia. Journal of Population and Social Studies [JPSS], Volume 31, Pages 20 – 37. https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85136610857&origin=resultslist