Pandemi COVID-19 telah membawa tantangan besar dalam dunia kesehatan, terutama pada anak-anak. Selain dampak langsung dari infeksi virus, para peneliti menemukan bahwa COVID-19 terkait dengan peningkatan kasus penyakit Kawasaki pada anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah kondisi langka yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, dan jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kerusakan pada jantung.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di Turkish Archives of Pediatrics, tim peneliti dari Universitas Airlangga, Surabaya, meneliti hubungan antara kadar vitamin D dan penyakit Kawasaki pada anak-anak yang terinfeksi COVID-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa vitamin D tidak hanya berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, tetapi juga memiliki peran kunci dalam modulasi sistem kekebalan tubuh untuk melawan peradangan berlebih.
Apa Itu Penyakit Kawasaki?
Penyakit Kawasaki pertama kali ditemukan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki di Jepang pada tahun 1967. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Gejalanya meliputi demam yang berlangsung lebih dari lima hari, ruam pada kulit, pembengkakan tangan dan kaki, bibir kering dan pecah-pecah, mata merah tanpa adanya keluarnya cairan, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Penyakit Kawasaki sering kali dapat menimbulkan komplikasi berupa aneurisma arteri koroner, yang merupakan pembesaran abnormal pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Ini menyebabkan risiko serangan jantung pada anak-anak yang masih sangat muda.
Penemuan Utama dari Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan sistematis untuk mengevaluasi data dari berbagai studi mengenai kadar vitamin D pada pasien anak dengan penyakit Kawasaki, terutama selama pandemi COVID-19. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak dengan penyakit Kawasaki memiliki kadar vitamin D yang rendah. Vitamin D diketahui memiliki sifat anti-inflamasi, dan kekurangannya dapat memicu respons inflamasi yang berlebihan, yang sering kali terjadi pada kasus Kawasaki yang parah.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak dengan penyakit Kawasaki yang memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah lebih rentan mengalami komplikasi, seperti lesi arteri koroner. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu mengatur sistem imun dan meredam peradangan dengan menekan aktivitas sel T dan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi, seperti TNF-α. Dengan demikian, vitamin D dapat berperan penting dalam menurunkan risiko komplikasi penyakit Kawasaki pada anak.
Vitamin D dalam Pengobatan Kawasaki dan COVID-19
Selain perannya dalam penyakit Kawasaki, vitamin D juga berpotensi membantu pemulihan pasien anak yang terinfeksi COVID-19. Dalam tubuh, vitamin D membantu mengatur fungsi kekebalan tubuh dan meredam peradangan yang terjadi pada pasien COVID-19. Pada infeksi COVID-19 yang parah, terjadi cytokine storm, yaitu respons imun yang berlebihan yang bisa merusak jaringan tubuh, termasuk pembuluh darah. Dalam konteks penyakit Kawasaki, respons imun yang berlebihan ini juga dapat memperparah kondisi pasien.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian suplemen vitamin D dapat membantu mempercepat penyembuhan anak-anak yang menderita penyakit Kawasaki yang dipicu oleh infeksi COVID-19. Vitamin D membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada arteri koroner dengan menekan peradangan dan menjaga keseimbangan sistem kekebalan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Penelitian ini menyoroti pentingnya memperhatikan kadar vitamin D pada anak-anak, khususnya yang menderita penyakit Kawasaki dan terinfeksi COVID-19. Pemberian suplemen vitamin D secara teratur dapat membantu meningkatkan hasil klinis dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara lebih rinci bagaimana vitamin D dapat berperan sebagai terapi tambahan pada pasien Kawasaki dan COVID-19.
Bagi para orang tua, menjaga asupan vitamin D anak melalui makanan bergizi seperti ikan berlemak, telur, atau suplemen yang disarankan dokter, sangat dianjurkan. Selain itu, paparan sinar matahari yang cukup juga dapat membantu produksi vitamin D alami di dalam tubuh.
Dengan meningkatnya pemahaman tentang manfaat vitamin D dalam modulasi sistem kekebalan tubuh, harapannya adalah bahwa terapi dengan vitamin D dapat menjadi bagian penting dari pengobatan penyakit Kawasaki dan COVID-19 pada masa depan.
Penulis: Visuddho Visuddho, Yongki Welliam, Fan Maitri Aldian, Mahendra Tri Arif Sampurna, Abyan Irzaldy
Link: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/39439407/
Baca juga: Tantangan dan Persepsi Belajar Daring Selama Pandemi COVID-19