Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome (PRRS) adalah penyakit menular yang menyerang babi dari segala umur yang ditandai dengan terjadi masalah pernapasan dan kegagalan reproduksi. Setelah ditemukan pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1987, penyakit ini dengan cepat menyebar ke Kanada dan ditemukan juga pada akhir tahun 1990 di Jerman yang kemudian dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa sampai ke setiap provinsi yang melakukan pemeliharaan babi secara ekstensif. Pada tahun 1994, kejadian PRRS terjadi di 16 negara di tiga benua (Amerika, Asia, dan Eropa).
Penyebaran penyakit ini sebenarnya jauh lebih luas daripada yang telah dilaporkan. Penyakit ini dikenal di Amerika sebagai “swine mystery disease” atau swine infertility and respiratory syndrome (SIRS). Kondisi ini juga disebut sebagai porcine epidemic abortion and respiratory syndrome (PEARS) di Eropa dan dikenal sebagai blue-eared pig illness di Inggris. Istilah yang paling tepat untuk menggambarkan karakteristik penyakit ini adalah Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome yang telah disepakati secara internasional.
Penyebab penyakit PRRS adalah Virus PRRS (PRRSV) yang termasuk dalam famili Arteriviridae. Isolasi pertama PRRSV dilakukan pada tahun 1991 di Central Veterinary Institute di Lelystad, Belanda, dan kemudian di Amerika Serikat pada tahun 1992. Virus ini tergolong virus RNA untai positif. Penyebaran virus PRRS melalui feses, urin, dan air mani selain kontak langsung dengan babi yang sakit. Di lokasi yang banyak terdapat ternak babi, penyakit ini dapat ditularkan melalui udara sehingga menyebabkan infeksi ulang kronis pada ternak. Ada kemungkinan terdapat vektor mekanis yang dapat membawa penyakit ini. Dapat terjadi tingkat kematian yang signifikan dan peningkatan kejadian infeksi sekunder. Pada akhir kebuntingan dapat terjadi abortus dan kelahiran premature, namun bisa juga penundaan kelahiran yang mengakibatkan fetus mati dan menjadi mumi (mumifikasi). Anak babi lahir dalam keadaan mati ataupun lahir lemah merupakan indikasi sindrom reproduksi. Kasus adanya kegagalan reproduksi pada awal hingga pertengahan kebuntingan telah banyak dilaporkan. Kerusakan yang disebabkan oleh PRRSV pada plasenta dan endometrium kemungkinan besar merupakan penyebab kelainan reproduksi. Sementara itu muncul gejala yang berkaitan dengan sindrom pernafasan seperti dispnea, demam, anoreksia, dan lesu. Dibandingkan dengan hewan dewasa, babi yang lebih muda lebih mudah terinfeksi. PRRSV ini hanya menyerang babi hutan dan babi domestik, tidak ada spesies lain yang terinfeksi secara alami.
Hingga saat ini, penyakit PRRS telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Kurangnya pemahaman tentang penyakit ini menyebabkan kekuatiran di sektor peternakan babi. Tinjauan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang penyebab, sejarah, epidemiologi, patogenesis, respons imun, patologi, gejala klinis, diagnosis, diagnosis banding, penularan, faktor risiko, dampak ekonomi, pengobatan, vaksinasi, dan pengendalian PRRS.
Penulis: Dr. Rimayanti, drh., M.Kes.