Universitas Airlangga Official Website

Perlunya Sinergisitas Perilaku Caring dan Etik Perawat dalam Meningkatkan Layanan Keperawatan

IL by MHomecare

Caring dan perilaku etik merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam melakukan asuhan keperawatan. Caring dapat diartikan sebagai sikap peduli oleh perawat kepada pasiennya tanpa pamrih dan dari hati yang terdalam. Secara tidak langsung, sikap caring akan terbawa dalam setiap kegiatan asuhan keperawatan terutama dalam menerapkan prinsip etik dalam setiap tindakan keperawatan. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku caring dan etik perawat di dunia dan terutama di Indonesia masih rendah (sekitar 35% perawat), Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya aktivitas perawat yang sering tidak dilakukan. Aktivitas perawat yang paling sering dilewatkan adalah kenyamanan dalam hal berbicara dengan pasien. 47,5% pasien mengatakan bahwa perawat sangat jarang  berbicara dengan pasien sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien. Meskipun tidak sampai 50% tetapi hal tersebut dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Kepuasan pasien menjadi indikator utama mutu layanan keperawatan dan menjadi salah satu kunci SDG’s dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sinergisitas perilaku caring dan etik perawat.

Sebuah teori caring yang tidak asing lagi adalah teori 10 karatif caring dari Watson sebagai pedoman berperilaku caring. Teori ini menjelaskan bahwa caring adalah jenis transaksi atau hubungan yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan serta melindungi pasien sebagai manusia, sehingga mampu untuk mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, caring merupakan esensi dari keperawatan serta sebuah tanggung jawab terhadap hubungan antara perawat dan klien untuk membantu dalam memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.

Perawat yang memiliki sikap dan perilaku etik yang baik menunjukkan mempunyai perilaku caring tiga kali lebih baik daripada yang memiliki perilaku etik yang kurang baik. Secara tidak langsung, perilaku caring dan etik memiliki persamaan seperti menepati janji saat mendidik pasien, memberikan informasi tentang kondisi pasien kepada keluarga dan tenaga kesehatan lain, dan melibatkan pasien dalam mengembangkan rencana keperawatan.

Jika perawat menerapkan prinsip etik dan caring dengan baik maka perawat pasti akan merawat semua pasien dengan rasa hormat. Memang tidaklah selalu mudah dalam melakukan perawatan pasien, khususnya ketika pasien tidak menyenangkan, tidak kooperatif, atau pasien yang kasar, tetapi itu semua merupakan tantangan tersendiri bagi perawat untuk tetap memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien. Sebagian kecil perawat belum paham seperti apa perilaku etik dan perilaku caring pada pasien saat melakukan asuhan keperawatan.

Beberapa contoh perilaku yang termasuk berperilaku caring antara lain; melindungi dan mencegah kerusakan fisik dan psikologis atau cedera pada pasien, memberikan intervensi keperawatan yang membuat pasien nyaman, melakukan pengkajian ulang untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang dapat muncul, dan membantu kebutuhan dasar pasien. Kebutuhan dasar pasien tersebut antara lain; mandi atau kebersihan diri, makan, minum, aktivitas, dan sebagainya. Kebutuhan dasar pasien terkait kebersihan diri inilah yang jarang diperhatikan oleh perawat. Setiap perawat saat ditanya bagaimana perilaku caring perawat adalah sikap peduli tanpa bisa memberikan contoh konkrit apa saja yang termasuk perilaku caring. Perawat mengenal nama pasien, menyapa pasien, menanyakan perasaan pasien, memperhatikan dan membantu kebutuhan spiritual pasien itu semua termasuk perilaku caring.

Sebenarnya perilaku caring diatas merupakan bagian dari perilaku etik beneficence, yaitu kewajiban perawat untuk membela hak orang lain. Dalam arti lain adalah beneficence akan membuat perawat akan mencegah bahaya yang mungkin dialami oleh pasien, dan menyediakan perawatan yang bermanfaat. Perilaku ini juga melindungi pasien dari apapun yang mengancam kesehatan atau kehidupan mereka. Selain itu, memberikan pendidikan mengenai perawatan yang ditawarkan kepada pasien, membantu dalam pengambilan keputusan dalam perawatan, dan memberikan kebebasan untuk keputusan pasien. Sehingga dapat dikatakan perilaku etik adalah perilaku caring sehingga saling mendukung dan berkaitan. Perawat yang menerapkan moral dan etika prinsip secara otomatis akan berperilaku caring.

 Inti dari keperawatan adalah perilaku caring. Hal tersebut merupakan karakteristik yang melekat pada diri perawat yang dipengaruhi oleh perilaku dalam menegakkan prinsip etika secara baik dan benar. Secara umum, perilaku caring dan etik tidak dapat dipisahkan dan akan selalu selaras untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan.

Penulis: Ilkafah

Judul artikel: The ethical principles and caring behavior of Indonesian nurses

Link artikel:

https://www.webofscience.com/wos/woscc/full-record/WOS:000934069100010

https://www.pagepressjournals.org/index.php/hls/article/view/11176