Universitas Airlangga Official Website

Pertumbuhan Ekonomi dan Polusi Negara G-3 di Amerika Latin: Peran Energi Terbarukan dalam Membatasi Emisi Karbon Dioksida

Foto by Detikcom

Degradasi lingkungan merupakan masalah lingkungan yang dialami hampir semua negara. Negara yang memiliki sumber daya yang terbatas memiliki potensi untuk meningkatkan sumber energi alternatif agar lebih efektif dan berkelanjutan. Namun, pada negara yang memiliki sumber daya bahan bakar yang melimpah seperti Venezuela dan Meksiko cenderung enggan untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, hal ini dikarenakan adanya biaya yang lebih tinggi pada pembangkit energi dan kapasitas energi yang terpasang tidak digunakan secara efektif. Selain itu, negara dengan kekayaan minyak yang melimpah menggunakan bahan bakar sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dengan cara memproduksi minyak, menghasilkan listrik murah, serta meningkatkan devisa melalui ekspor minyak mentah. Seorang peneliti di Universitas Airlangga, Dr Miguel A Esquivias, meneliti pengaruh pertumbuhan ekonomi dan konsumsi energi terhadap pencemaran lingkungan di Meksiko, Kolombia, dan Venezuela (negara-negara G-3 di Amerika Latin) yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan energi terbarukan terhadap pencemaran lingkungan pada kawasan negara tersebut. Hal ini berimplikasi bahwa, penelitian ini melihat apakah kualitas lingkungan dapat meningkat di kawasan negara G-3, jika ketiga negara tidak menggunakan bahan bakar fosil dan beralih menggunakan sumber energi yang lebih hijau. Paradoksnya, negara-negara G3 tersebut juga memiliki banyak alternatif untuk beralih ke sumber energi yang lebih hijau seperti energi surya, panas bumi, angin, tenaga air, energi laut, bioenergi, antara lain.

Dengan menggunakan prosedur ekonometrika, Dr Esquivias dan para peneliti dari Bangladesh menemukan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan negara G3 memiliki hubungan yang kuat dengan emisi karbon. hasil menunjukkan bahwa negara G3 (khususnya Venezuela dan Meksiko sebagai produsen minyak terkemuka) telah berkembang dengan mengorbankan kualitas lingkungan. Demikian pula, tingkat konsumsi energi di negara-negara G3 dikaitkan dengan peningkatan tingkat emisi karbon dioksida yang menegaskan bahwa peningkatan penggunaan energi telah menyebabkan polutan yang signifikan. Tim peneliti menemukan kausalitas dua arah yang melibatkan konsumsi energi dan polusi dan pertumbuhan ekonomi dan polusi, yang membentuk lingkaran setan dalam hubungan energi-polusi. Semakin banyak energi yang dikonsumsi, semakin banyak polusi tercipta, dan semakin banyak konsumsi energi yang mengikuti. Negara-negara G3 sangat bergantung pada produksi energi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan aktivitas pembangunan karena pertumbuhan ekonomi dan energi saling terkait erat.

Namun, tim peneliti menemukan bahwa peralihan ke energi terbarukan memiliki peran penting dalam mengurangi degradasi lingkungan di negara G3. Hasil tersebut menunjukkan bahwa negara-negara Amerika Latin dapat merekomstruksi ulang model pertumbuhan ekonomi dan kebijakan energi mereka menjadi model yang lebih berkelanjutan. Hal ini tentunya membutuhkan sumber energi baru serta penggunaan energi yang lebih efisien karena model pertumbuhan ekonomi 3 negara Amerika Latin saat ini sangat merugikan lingkungan.

Penulis: Miguel Angel Esquivias

Link Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/economic-growth-and-pollution-nexus-in-mexico-colombia-and-venezu