Universitas Airlangga Official Website

Politik Identitas dan Polarisasi di Negara-Negara Muslim Kontemporer

Ilustrasi negara muslim (Sumber: Media Indonesia)

Artikel ini membahas tentang pengaruh yang semakin besar dari politik identitas dan polarisasi di negara-negara Muslim saat ini, dengan fokus pada dampak pemilu, peran media sosial, dan dinamika global. Polarisasi muncul seiring terfragmentasinya sistem politik, di mana gerakan berbasis identitas—seperti afiliasi etnis, agama, atau sektarian—mendapatkan perhatian yang signifikan. Dalam konteks pemilu, strategi politik sering kali memanfaatkan sentimen identitas ini untuk memperoleh dukungan. Namun, hal tersebut justru memperdalam perpecahan di masyarakat, karena kompetisi politik berubah menjadi persaingan antarkelompok. Di sisi lain, media sosial berperan ganda sebagai alat aktivisme dan penyebaran informasi. Meskipun mampu meningkatkan kesadaran publik terhadap isu sosial, media sosial juga sering digunakan untuk menyebarkan informasi palsu yang memperburuk perpecahan. Selain itu, dinamika global seperti konflik geopolitik dan intervensi asing turut memperkuat sentimen identitas lokal, yang pada akhirnya memengaruhi stabilitas nasional dan hubungan internasional.

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah strategis yang komprehensif. Salah satu solusi penting adalah mendorong dialog terbuka antar kelompok masyarakat guna membangun pemahaman bersama dan mengurangi prasangka. Penguatan institusi demokrasi juga menjadi krusial agar masyarakat merasa dilindungi oleh sistem yang adil dan transparan. Selain itu, edukasi publik dan literasi digital diperlukan untuk melawan penyebaran informasi palsu serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk polarisasi. Pemerintah juga diharapkan menerapkan kebijakan yang inklusif, melibatkan semua kelompok, terutama yang terpinggirkan, agar tercipta rasa keadilan dan keterwakilan. Teknologi, termasuk media sosial, juga dapat dimanfaatkan secara positif untuk menyebarkan pesan perdamaian dan harmoni sosial.

Dengan menerapkan strategi tersebut, negara-negara Muslim dapat mengurangi polarisasi dan mendorong stabilitas politik serta kohesi sosial. Dalam dunia yang saling terhubung, upaya ini tidak hanya penting untuk memperkuat hubungan di tingkat lokal dan nasional tetapi juga berkontribusi pada perdamaian global. Jika langkah-langkah ini dijalankan secara konsisten, masyarakat di negara-negara Muslim dapat menikmati lingkungan yang lebih harmonis dan stabil untuk generasi mendatang.