Universitas Airlangga Official Website

Potensi Antioksidan pada Ekstrak Ubi Jalar pada Penurunan Kadar Malondialdehid Payudara

Foto by Alodokter

Paparan asap rokok yang merupakan salah satu penyebab stress oksidatif dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara. Senyawa kimia dalam asap rokok dapat mencapai paru-paru dengan cepat saat kita menghirupnya, senyawa kimia yang terhirup akan mecapai pembuluh darah dan kemudian akan terbawa oleh aliran darah menuju ke jaringan pada setiap bagian tubuh. Radikal bebas dari asap rokok yang bersifat sangat reaktif dapat bereaksi dengan fosfolipid pada membran sel yang disebut dengan peroksidasi lipid dan menghasilkan suatu bahan metabolit yang disebut malondialdehid (MDA) yang dapat diukur sebagai indikator kerusakan sel. Radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh akan dinetralisir oleh anti radikal bebas atau antioksidan yang dikenal dengan scavenger enzyme, seperti superoksida dismutase (SOD), katalase atau glutation peroksidase. Namun apabila rasio radikal bebas lebih besar, maka stress oksidatif tidak dapat dihindarkan2

Salah satu bioaktif yang dapat digunakan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas adalah antosianin. Antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan bekerja dengan cara menyumbangkan elektron untuk radikal bebas dan juga dapat meningkatkan aktivitas antioksidan (scavenger enzyme) dalam tubuh untuk menetralisir radikal bebas.

Hasil peneliti menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan bahwa antosianin yang terkandung pada ubi jalar varietas ungu kultivar Gunung Kawi dapat menurunkan kadar MDA payudara, pada tikus yang dipapar asap rokok. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian Jang, et al (2011) yang menunjukkan bahwa antosianin dapat menurunkan kondisi stress oksidatif pada organ reproduksi tikus jantan. Hal ini menunjukkan bahwa antosianin ubi jalar ungu dapat menjadi antioksidan yang cukup kuat dalam mencegah kondisi stress oksidatif yang ditimbulkan akibat asap rokok. Antosianin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dengan cara mereduksi radikal bebas, menangkap radikal bebas dengan mendonorkan elektronnya pada radikal bebas.

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memperluas pengukuran tidak hanya terbatas pada organ reproduksi saja, melainkan juga dilakukan pengukuran potensi antioksidan hingga toksisitas antosianin ubi jalar ungu pada organ-organ lain.

Penulis:

Marini Atika Rahman, Astika Gita Ningrum, Baharika Suci Dwi Aningsih, Syahrida Wahyu Utami, Retty Ratnawati, I Wayan Arsana Wiyasa, Linda Purwaningsih  and Renata Alya Ulhaq

Untuk informasi lebih lanjut bisa diakses melalui link berikut:

http://gsconlinepress.com/journals/gscbps/content/efficacy-ipomoea-batatas-l-anthocyanin-reducing-mammary-malondialdehyde-levels-female-rats/

DOI: : https://doi.org/10.30574/gscbps.2023.23.2.0187