Universitas Airlangga Official Website

Potensi Pemberdayaan Penyelenggaraan Makanan Berbasis Sekolah untuk Peningkatan Mutu Asupan Gizi Anak Sekolah

Foto oleh LifeGate

Usia anak-anak dan remaja merupakan waktu potensial untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia. Investasi gizi yang baik pada masa ini akan menjamin tercapainya status gizi dan Kesehatan yang optimal. Salah satu upaya pemenuhan gizi pada anak usia sekolah dapat dilakukan dengan pemberian makanan berbasis sekolah. Saat ini, telah banyak sekolah yang menawarkan pelayanan makan siang bagi siswanya. Namun sayangnya, pemantauan kualitas menu makan siang yang dilakukan oleh kebanyakan sekolah belum tersupervisi oleh tenaga ahli.

Dalam penelitian yang berjudul “Exploration of school meal food service management: a case study of a full-day school”, Setyaningtyas, dkk (2022) menemukan bahwa penyelenggaraan makanan yang dilakukan di salah satu sekolah dasar di Kota Surabaya dinilai belum cukup optimal. Hal ini terlihat dari rendahnya daya terima makanan yang disajikan oleh sekolah. Kebanyakan limbah sisa makanan berasal dari produk sayuran. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya perbaikan penyelenggaraan makanan agar daya terima makanan meningkat, sehingga pemenuhan gizi anak sekolah dapat dimaksimalkan.

Untuk mengeksplorasi tingginya limbah sayuran dalam menu makan siang anak sekolah, peneliti mengukur daya terima makanan dengan uji kesukaan. Diketahui bahwa tekstur dan rasa sayuran berkorelasi signifikan dengan jumlah sisa sayuran dalam menu makan siang tersebut. Sebagian besar anak memiliki kecenderungan untuk  tidak menyukai sayuran. Oleh sebab itu, perencanaan menu yang kreatif serta manajemen pengolahan makanan penting untuk diperhatikan agar daya terima anak terhadap sayuran dapat ditingkatkan.

Selain daya terima sayuran yang dinilai cukup rendah, porsi yang disajikan juga cenderung tidak adekuat. Peneliti menemukan rerata jumlah sajian sayuran per kotak makan adalah 20 gram. Hal ini tentu jauh dari anjuran makan sayuran berdasarkan Piring Makanku untuk Anak Usia Sekolah, dimana disebutkan bahwa anjuran makan sayuran per hari untuk Anak Usia Sekolah adalah sebesar 300 – 400 gram per hari.

Sekolah adalah sarana belajar bagi anak. Pemberian makan bagi anak di sekolah merupakan salah satu strategi potensial untuk meningkatkan status gizi anak dan mengajarkan anak mengonsumsi makanan sehat apabila diselenggarakan dengan tepat. Upaya peningkatan status gizi masyarakat melalui penyelenggaraan makan berbasis sekolah juga telah banyak diterapkan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang. Walaupun penyelenggaraan makan siang di sekolah tidak bersifat wajib di Indonesia, namun pendekatan ini merupakan salah satu upaya potensial yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status gizi anak dengan membiasakan mengonsumsi menu sehat di sekolah. Oleh sebab itu, pengawasan penyelenggaraan makanan di sekolah sangat penting dilakukan, tidak hanya agar dapat memenuhi kebutuhan gizi anak, namun juga mengajarkan anak untuk mengonsumsi makanan yang sehat.

Penulis: Stefania Widya Setyaningtyas, S.Gz., M.P.H.

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/exploration-of-school-meal-food-service-management-a-case-study-o