Salah satu penyebab kematian adalah diabetes. Obat antidiabetes yang beredar saat ini tidak bekerja secara optimal karena beberapa dilaporkan memiliki efek samping dan resistensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan senyawa flavonoid dari Syzygium cumini var. album dengan aktivitas anti-diabetes terbesar dan toksisitas lebih rendah daripada acarbose.
Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan studi in silico terhadap sembilan senyawa flavonoid dari tanaman Syzygium cumini var. album, dimulai dengan PASS online digunakan untuk memprediksi spektrum aktivitas zat, prediksi kemiripan obat menggunakan DruLiTo, prediksi ADMET (penyerapan, distribusi, metabolisme, ekskresi, dan toksisitas) menggunakan pkCSM online. Docking molekul dilakukan oleh program AutoDock 4.2.6 pada penargetan α-glukosidase. Visualisasi dilakukan dengan software Discovery Studio Visualizer.
Hasil: Dari data yang diperoleh, D-(+)-Catechin memiliki afinitas yang tinggi terhadap α-glukosidase dengan energi bebas pengikat (ΔG) -5,94 kkal/mol dan konstanta inhibisi (Ki) sebesar 44270 nm.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid dari Syzygium cumini var. album memiliki potensi sebagai kandidat obat antidiabetes yang menjanjikan, dimana kandidat terbaiknya adalah D-(+)-Catechin. Namun penelitian lebih lanjut terhadap senyawa flavonoid dari Syzygium cumini var. album diperlukan.
Penulis: Yanu Andhiarto, Suciati, Ersanda Nurma Praditapuspa, Sukardiman
Link: https://www.phcogj.com/sites/default/files/PharmacognJ-14-6-736.pdf