Universitas Airlangga Official Website

Prediktor Kematian Anak dengan Kasus Konfirmasi dan Suspek COVID-19 di Jawa Timur, Indonesia

Foto oleh health.grid.id

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) meningkat pesat dan menyebabkan kematian pada semua kalangan, termasuk anak-anak. Namun, faktor risiko prediksi kematian di antara anak-anak tetap tidak dapat disimpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediktor terkait kematian anak dengan COVID-19.

Analisis data sekunder dilakukan dengan menggunakan data COVID-19 provinsi dari April 2020 hingga Mei 2021. Kami memilih 6441 anak di bawah usia 18 tahun untuk dimasukkan dalam penelitian ini. Regresi logistik Chi-square dan biner digunakan untuk mengevaluasi prediktor kematian pada anak-anak dengan COVID-19.

Studi ini menunjukkan bahwa prevalensi anak yang meninggal akibat COVID-19 sebesar 2,7%. Usia, definisi kasus, status pengobatan, keparahan penyakit, dan riwayat perjalanan memiliki hubungan yang signifikan dengan status kelangsungan hidup pada anak dengan COVID-19. Seiring bertambahnya usia, risiko kematian akibat COVID-19 akan menurun [AOR=0,94; CI 95%=0,91-0,97]. Sebaliknya, status suspek [AOR=2.12; 95% CI=1.48-3.04], rawat inap dengan ventilator [AOR=22.25; 95% CI=5.73-86.42], penyakit parah [AOR=46.76; 95% CI=21,69-100,80], dan riwayat perjalanan [AOR=1,78; 95% CI=1.22-2.60] berhubungan signifikan dengan peningkatan risiko kematian pada anak dengan COVID-19.

Penyakit parah pada anak-anak merupakan prediktor kematian yang paling kuat. Program pencegahan penyakit dan promosi kesehatan merupakan kunci untuk mencegah rawat inap pada anak dan menurunkan angka kematian.

Kata kunci: COVID-19; kesehatan anak; kematian anak.

Penulis:

Ferry Efendi, Joni Haryanto, Eka Mishbahatul Mar’ah Has, Makhfudli Makhfudli, Retno Indarwati, Heri Kuswanto, Joni Wahyuhadi, Makhyan Jibril Al Farabi, Ken Hok Man Ho, Ika Adelia Susanti

Link: https://doaj.org/article/7b0813fbcb2e42cf84e19ede4ac25323