Universitas Airlangga Official Website

Retensi Dokter dan Dokter Gigi untuk Bekerja di Daerah Terpencil

Ilustrasi oleh Halo Doc
Ilustrasi dokter (oleh Halo Doc)

Retensi dokter dan dokter gigi untuk bekerja di daerah terpencil Indonesia tetap menjadi prioritas nasional pemerintah Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis intervensi untuk retensi dokter dan dokter gigi di daerah terpencil menggunakan pendekatan eksperimen pilihan diskrit (DCE). Eksperimen pilihan diskrit dilakukan untuk menyelidiki preferensi dokter dan dokter gigi terhadap retensi di daerah terpencil. Penelitian ini dilaksanakan di 78 fasilitas kesehatan primer di 15 provinsi di Indonesia. Model logit kondisional digunakan untuk mengeksplorasi preferensi yang dinyatakan untuk setiap atribut. Jumlah total responden adalah 158, termasuk 113 dokter dan 45 dokter gigi.

Secara umum, dokter memberikan preferensi tertinggi pada mendapatkan prioritas untuk beasiswa pemerintah guna memfasilitasi retensi di daerah terpencil (OR=5.65, p<0.001). Secara khusus, dokter gigi lebih memilih jaminan keamanan dari pemerintah lokal (OR = 4.87, p<0.001). Kedua kelompok menghargai adanya tempat tinggal resmi (OR=3.6, p<0.001) sebagai faktor untuk retensi di daerah terpencil. Beasiswa, jaminan keamanan, fasilitas perumahan, dan fasilitas medis adalah faktor yang paling dipertimbangkan untuk mempertahankan dokter dan dokter gigi di daerah terpencil. Studi ini mengkonfirmasi pentingnya kombinasi intervensi dalam mempertahankan dokter dan dokter gigi di daerah terpencil. Opsi kebijakan dalam bentuk paket intervensi non-finansial dan finansial dapat digabungkan untuk meningkatkan retensi mereka.

Kata Kunci: preferensi, sistem kesehatan, tenaga kesehatan, area pedesaan, tenaga kerja kesehatan, DCE

Penulis: Kurniati A, Efendi F, Ismawiningsih I, Mulyani N, Zakaria Z, Ambarwati R, Prasetyo HT, Muljandari E, Damayanti I, Noor AYM, McKenna L, Nurlinawati I

Baca Juga: Rekognisi Teks untuk Penataan Koleksi Buku Perpustakaan