Universitas Airlangga Official Website

Sentimen Investor, Pandemi Covid-19 dan Volatilitas Return Saham Syariah di Indonesia

Tujuan utama dari berinvestasi menurut prinsip-prinsip Sharīʿah (hukum Islam) adalah pencapaian manfaat materi dan spiritual. Ada dua aturan penting yang harus diikuti ketika melakukan transaksi perdagangan sesuai dengan prinsip-prinsip Sharīʿah: aturan al-kharāj bi al-ḍamān (pendapatan adalah imbalan atas tanggung jawab yang dibebankan) dan aturan al-ghunm bi al-ghurm (manfaat adalah imbalan atas kesiapan untuk menanggung kerugian). Setiap investasi mengandung risiko. Tidak ada konsep tanpa risiko dalam perspektif Islam. Agar investasi tidak dianggap sebagai aktivitas spekulatif, itu harus dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Analisis investasi memiliki berbagai bentuk, termasuk mengamati kejadian perdagangan saham masa lalu untuk memprediksi saham yang menguntungkan di masa depan dan risiko investasi. Namun sayangnya pada kenyataannya Perilaku keuangan memprediksi bahwa seorang investor rentan terhadap perilaku bias.  Beberapa investor cenderung lebih mempercayai informasi yang baru daripada melakukan analisis fundamental, yang pada gilirannya dapat memengaruhi pergerakan harga saham.

Perilaku ini sangat berkaitan dengan sentiment investor. Sentimen investor adalah sebuah keyakinan investor terhadap arus kas masa depan dan risiko investasi, juga memiliki dampak signifikan pada perusahaan dan pasar saham secara keseluruhan. Investor sering membuat keputusan investasi berdasarkan sentimen, seperti mengikuti berita baik atau buruk, atau dengan mengikuti tren pasar dan menghindari kerugian. Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa guncangan dalam permintaan sekuritas dapat memengaruhi sentimen investor. Hal ini dapat menjadi alasan utama terjadinya anomali dalam pasar saham. Sentimen investor juga dapat menjelaskan ketidaksesuaian harga aset dan dinamika pasar saham, serta memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan tambahan. Salah satu indikator penting untuk mengukur optimisme dan pesimisme investor secara keseluruhan adalah Indeks Kepercayaan Konsumen (Consumer Confidence Index, CCI). CCI adalah alat pengukuran yang digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yang memengaruhi keputusan pengeluaran dan tabungan.

Pada tahun 2020 seluruh dunia dihadapkan dengan pandemi COVID-19 dan menjadi variabel penting dalam pengaruh ekonomi baru-baru ini. Dampak dari penyakit menular ini terlihat langsung dalam volatilitas harga pasar saham. COVID-19 telah memiliki dampak negatif pada imbal hasil pasar saham di seluruh dunia dan berbagai wilayah. Banyak penelitian menunjukkan bahwa imbal hasil pasar saham dapat dipengaruhi oleh pandemi penyakit menular seperti COVID-19. Selain itu wabah ini juga menyebabkan perubahan volatiltas pada harga sekuritas. Bagi Masyarakat umum volatilitas sering disamakan dengan resiko. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa volatilitas di pasar keuangan dapat mengurangi partisipasi investor, meningkatkan biaya modal, dan menghambat ekspansi bisnis oleh perusahaan-perusahaan. Oleh karena itu, fluktuasi tinggi dapat mengganggu pertumbuhan dan pengembangan pasar modal, yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional jangka Panjang.

Berdasarkan fenomena tersebut didalam penelitian ini berfokus pada pasar saham Islam di Indonesia. Indonesia adalah negara berkembang dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Sekitar 88,67 persen dari populasi Indonesia adalah Muslim, yang mewakili hampir 13 persen dari populasi Muslim dunia (World Population Review, 2023). Selain itu, pasar modal Islam Indonesia (ICM) berkembang pesat secara global. Bursa Efek Indonesia (IDX) menerima penghargaan pasar modal Islam terbaik di Global Islamic Finance Awards, penghargaan tertinggi dalam industri ICM (GIFA, 2021). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak sentimen investor, yang diwakili oleh CCI, dan COVID-19, terhadap volatilitas imbal hasil saham Islam di Indonesia dari tahun 2011 hingga 2020. Studi ini menggunakan Generalised AutoRegressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) untuk memprediksi volatilitas imbal hasil.

Hasil penelitian

Artikel ini menguji dampak sentimen investor terhadap imbal hasil pasar saham Islam di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sentimen investor memiliki dampak signifikan terhadap volatilitas imbal hasil saham. Secara khusus, sentimen investor negatif mengakibatkan peningkatan volatilitas imbal hasil saham. sentimen investor memainkan peran penting dalam menentukan perilaku pasar saham dan dapat digunakan untuk memprediksi imbal hasil saham. Terutama pada saat COVID-19 didalam penelitian ini menemukan bahwa pandemi COVID-19 memiliki dampak yang signifikan dan persisten terhadap volatilitas imbal hasil saham Islam di Indonesia. Pengumuman kasus COVID-19 pertama di Indonesia mengakibatkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (JCI) dan penurunan pasar saham yang berikutnya. Pandemi ini menyebabkan sentimen negatif dari investor dan peningkatan volatilitas imbal hasil saham. Terdapat siklus umpan balik antara pandemi COVID-19 dan sentimen investor. Pandemi itu sendiri dapat menciptakan ketidakpastian dan ketakutan di antara investor, yang mengarah pada sentimen negatif. Di sisi lain, sentimen investor negatif dapat lebih memperkuat dampak pandemi pada volatilitas pasar saham. Siklus umpan balik ini dapat menciptakan siklus peningkatan volatilitas dan penurunan kepercayaan investor. Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 telah memiliki dampak signifikan pada sentimen investor, yang pada gilirannya memengaruhi volatilitas pasar saham. Ketidakpastian dan ketakutan yang disebabkan oleh pandemi dapat mengarah pada sentimen negatif di kalangan investor, yang berkontribusi pada peningkatan volatilitas dalam imbal hasil saham.

Selain itu penelitian ini juga menunjukan bahwa dolar Amerika Serikat memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap imbal hasil pasar saham Islam Indonesia, yang menunjukkan peran perilaku investor asing. Selain itu  DJIMI (Dow Jones Islamic Market Index), sebagai representasi pasar saham global, memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap imbal hasil pasar saham Islam Indonesia. pada hasil Koefisien ARCH dan GARCH dalam model volatilitas secara statistik positif dan signifikan, menunjukkan perilaku clustering volatilitas di pasar.

Diharapkan dengan Artikel ini mengusulkan bahwa temuan-temuan ini dapat digunakan oleh pelaku pasar saham untuk memprediksi imbal hasil saham dan mengembangkan strategi portofolio. Regulator dapat menggunakan hasil ini untuk mengembangkan kebijakan yang menjaga atau meningkatkan sentimen investor dan menstabilkan pasar modal selama peristiwa global yang signifikan. Keterbatasan didalam pnelitian ini yaitu terbatas pada pasar saham Islam di Indonesia, dan mengusulkan penelitian masa depan untuk mencakup lebih banyak negara, variabel yang berbeda, dan data frekuensi tinggi.

Penulis: Puji Sucia Sukmaningrum

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada

doi.org/10.55188/ijif.v 15i3.613

Irwaningtyas, M. F., Sukmaningrum, P. S., & Rusgianto, S. (2023). Investor Sentiments, the COVID-19 Pandemic and Islamic Stock Return Volatility in Indonesia. ISRA International Journal of Islamic Finance15(3), 100-114.