Sebuah keluarga baru kopolimer berbasis poliester—poly(sorbitol adipate-co-ethylene gly- col adipate) (PSAEG), poly(sorbitol adipate-co-1,4 butane diol adipate) (PSABD), dan poly(sorbitol adipate-co-1,6 hexane diol adipate) (PSAHD)—telah berhasil disintesis meng- gunakan prosedur polikondensasi leleh tanpa katalis. Proses ini melibatkan monomer multifungsi non-toksik seperti sorbitol, asam adipat, dan diol yang dapat diterima oleh metabolisme manusia. Poliester yang disintesis dikarakterisasi menggunakan spektroskopi FTIR dan 1H NMR. Berat molekul dan sifat termal polimer ditentukan menggunakan spektroskopi massa MALDI, kalorimetri pemindaian diferensial (DSC), dan analisis ter- mogravimetri. Laju degradasi polimer diuji pada suhu 37 °C dalam larutan 0,1M NaOH (pH 13) dan larutan penyangga fosfat (PBS) dengan pH 7,4. Hasilnya menunjukkan bahwa polimer lebih cepat terdegradasi dalam NaOH (dalam satu hari) dibandingkan dengan PBS, yang memakan waktu lebih lama (sekitar satu minggu).
Laju degradasi tert- inggi ditemukan pada sampel PSAEG di kedua media, sementara PSAHD adalah polimer yang paling stabil baik pada pH 7,4 maupun 13. Penurunan hidrofilisitas polimer seiring dengan panjang rantai diol ditunjukkan melalui persentase pembengkakan dan kandun- gan sol yang rendah dalam air dan DMSO. Studi mekanis menunjukkan bahwa semua polimer merupakan elastomer dengan fleksibilitas yang meningkat seiring dengan panjang rantai diol. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan persentase elongasi saat patahan serta penurunan tegangan tarik dan modulus Young. Kopolimer yang dapat terdegradasi ini, dengan karakteristik fisikokimia yang dapat disesuaikan, memiliki potensi besar untuk berbagai aplikasi biologis hanya dengan memvariasikan panjang rantai diol.
Penulis: Herri Trilaksana, S.Si., M.Si., Ph.D.
Baca juga: Sifat Struktural, Morfologi, Optik, Termal dan Magnetik Nanopartikel MnFe2O4