Universitas Airlangga Official Website

Terapi Secukinumab pada Psoriasis Vulgaris Derajat Berat

Foto by Kompas Health

Psoriasis adalah penyakit inflamasi yang diperantarai oleh sistem imun. Penyakit ini ditandai dengan plak eritematosa yang ditutupi lapisan skuamosa putih tebal, yang timbul akibat dari proliferasi dan diferensiasi epidermis. Psoriasis adalah kondisi kronis persisten yang bermanifestasi pada kulit, persendian, dan mengganggu kualitas hidup. Pengobatan psoriasis diharapkan dapat mengurangi derajat keparahan penyakit dan mengurangi manifestasi penyakit.

Kasus psoriasis di seluruh dunia didapatkan sekitar 125 juta orang, dengan angka kejadian 0,3% hingga 0,6% pada berbagai kelompok ras. Sebuah penelitian di Indonesia melaporkan bahwa psoriasis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Penyakit ini paling sering menyerang pada individu yang berusia antara 26 dan 35 tahun. Psoriasis vulgaris adalah jenis psoriasis yang paling sering dijumpai.

Berbagai macam terapi yang dapat diberikan kepada pasien psoriasis vulgaris seperti terapi topikal, fototerapi dan sistemik. Pemilihan terapi disesuaikan dengan jenis dan derajat keparahan psoriasis. Terapi topikal yang paling sering digunakan adalah kortikosteroid topikal. Kostikosteroid potensi sedang dapat diberikan selama 4 minggu, sedangkan kortikosteroid potensi kuat diberikan selama 2 minggu. Penggunaan yang lebih dari waktu tersebut diperlukan fase istirahat.

Fototerapi dapat dilakukan sebagai pengobatan kombinasi dengan pengobatan sistemik. Dosis fototerapi disesuaikan dengan tipe kulit Fitzpatrick, dan dilakukan penilaian respons terhadap fototerapi sesuai derajat dan durasi eritema serta gejala luka bakar. Methotrexate dan cyclosporin A direkomendasikan sebagai lini pertama pengobatan sistemik, sedangkan sulfasalazine, mycophenolate mofetil, dan acitretin adalah lini kedua. Agen biologis dapat digunakan jika tidak ada respon yang signifikan dari kombinasi tersebut. Saat ini terdapat enam jenis agen biologi yang tersedia di Indonesia, yaitu adalimumab, etanercept, infliximab, secukinumab, ustekinumab, dan guselkumab.

Interleukin inhibitor merupakan kelompok agen biologi baru dengan spesifisitas yang lebih besar untuk mengobati psoriasis. Agen ini dianggap lebih efektif dan lebih aman daripada terapi konvensional dan inhibitor TNFa karena lebih selektif menargetkan jalur inflamasi yang dianggap paling spesifik dan penting dalam patogenesis psoriasis.

Secukinumab adalah antibodi monoklonal manusia yang selektif pada IL-17A, sitokin yang terlibat pada psoriasis. Secukinumab telah terbukti aman dan efektif dalam mengobati gejala psoriasis termasuk pada kuku, kulit kepala, telapak tangan, telapak kaki dan psoriasis arthritis. Secukinumab telah terbukti berhasil mengobati psoriasis vulgaris derajat berat dengan menunjukkan perbaikan klinis secara signifikan, yang terlihat pada penurunan skor Psoriasis Area Severity Index (PASI) dan peningkatan kualitas hidup pasien. Secukinumab aman dipergunakan dalam jangka panjang.

Penulis : Dr.Damayanti,dr.,Sp.KK(K)

Informasi lengkap dari artikel ini dapat dilihat pada artikel kami di :

https://sciencescholar.us/journal/index.php/ijhs/article/view/12902

Successful treatment of secukinumab in severe plaque psoriasis A case report