Universitas Airlangga Official Website

Tim Pengmas FTMM UNAIR Bantu Petani Hidroponik di Pasuruan Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen

UNAIR NEWS – Dewasa ini salah satu isu global yang menjadi perhatian adalah ketersediaan bahan pangan. Kebutuhan pangan semakin meningkat akibat kenaikan populasi manusia. Sehingga memerlukan model pertanian yang mampu memproduksi bahan pangan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. 

Jenis pertanian model hidroponik merupakan metode pertanian yang mampu memproduksi sayuran sebagai bahan pangan. Metode ini tidak menggunakan tanah sebagai medium untuk menumbuhkan tanaman. Melainkan bergantung pada nutrisi air melalui pompa ke akar tanaman secara terus menerus. 

Merespons hal ini, tim dosen dan mahasiswa FTMM pada program pengabdian masyarakat berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas sayuran hidroponik. Mereka berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya berkapasitas 900 Wp untuk kelompok tani hidroponik di Dusun Karangploso Kec. Gempol Kabupaten Pasuruan.

Program ini dipimpin oleh Rizki Putra Prastio, S. Si., M.T, dengan Prisma Megantoro, S T., M.Eng, sebagai anggotanya menggandeng beberapa mahasiswa. Tio -sapaan akrabnya- bersama tim mendesain sistem PLTS off-grid. Hal itu bertujuan memasok kebutuhan listrik untuk mengoperasikan pompa air yang mengalirkan nutrisi tanaman hidroponik. 

“Dengan demikian, instalasi hidroponik milik warga yang tergabung dalam kelompok bernama “Hidroponik Koe” dapat memanfaatkan listrik secara berkelanjutan. Selain itu, juga mengurangi ketergantungan pada PLN. Sehingga, tanaman tetap mendapatkan nutrisi untuk pertumbuhan meskipun terjadi pemadaman listrik PLN,” jelas Tio pada Senin(25/10/2021).

Media hidroponik tampak dari atas.

Lampu Grow Light untuk Merangsang Pertumbuhan

Selain berguna untuk mengoperasikan pompa air nutrisi, listrik hasil PLTS juga bermanfaat untuk menyalakan grow light. Berdasarkan hasil survei lapangan sebelum program berjalan, kelompok tani tersebut telah memiliki banyak pelanggan. Serta telah memasok kebutuhan sayuran ke restoran, maka kualitas dan kuantitas produksi harus dapat memenuhi permintaan. 

Untuk mempercepat pertumbuhan, Tio dan Tim memberikan fasilitas tambahan berupa grow light sebagai lampu perangsang pertumbuhan. “Ketika tidak ada cahaya matahari seperti pada waktu malam hari. Maka lampu ini berfungsi layaknya matahari,” imbuhnya.

 Percepatan pertumbuhan tanaman akan memangkas waktu panen sayuran sehingga meningkatkan jumlah produksi dalam kurun waktu tertentu. Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan banyak dampak positif bagi warga yaitu dengan meningkatkan keuntungan dan juga keberlanjutan dari kegiatan warga tersebut.

“Tidak hanya memberikan berkontribusi kepada warga, kegiatan ini sesuai dengan program yang dicanangkan oleh PBB yaitu Sustainable Development Goals (SDGs),” ungkapnya.

Mencakup setidaknya tiga poin yaitu poin 2 tentang menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian yang berkelanjutan. Poin 7 yang terkait dengan akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua. Serta poin 8 yang bertajuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.(*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor: Feri Fenoria