UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mencetak prestasi di kancah nasional. Kali ini, tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNAIR berhasil meraih Juara III Kompetisi Literature Review yang terselenggara oleh Himpunan Mahasiswa Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado. Kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bertema Dental Awareness Matters: Addressing the Knowledge Gap in Dental Health yang terselenggara pada Jumat-Minggu (2-4/5/2025).
Tim UNAIR terdiri atas Bayu Cahyo Bintoro dan Michelle Ellen Kimberly (angkatan 2024), serta Akmal Umara Adli (angkatan 2023). Mereka berhasil melaju ke babak final setelah melalui tiga tahap seleksi, yakni abstrak, penilaian full paper, dan presentasi langsung di FK Unsrat.
Bahas Inovasi Nano-CT untuk Saluran Akar Gigi
Tim UNAIR mengangkat karya berjudul Evaluasi Nano-CT untuk Meningkatkan Akurasi Morfologi Saluran Akar sebagai Solusi Perawatan Endodontik: Tinjauan Sistematis. Kajian ini menyoroti pentingnya akurasi diagnosis dalam terapi saluran akar, serta menilai potensi teknologi Nano-CT sebagai solusi pencitraan modern yang lebih presisi. Daripada teknologi konvensional seperti radiografi 2D, CBCT, dan Micro-CT.
“Melalui telaah terhadap enam artikel ilmiah terbaru, kami menemukan bahwa Nano-CT unggul dalam mendeteksi mikroporositas, mengevaluasi debris, serta menilai pengisian dan deformasi saluran akar,” jelas Bayu.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan Nano-CT dapat menurunkan risiko kegagalan terapi endodontik akibat diagnosis yang kurang akurat. Kondisi tersebut menjadikannya sangat relevan dengan tuntutan kedokteran presisi saat ini.
Pendekatan Sistematis dan Tantangan Kajian Pustaka
Tim tersebut menggunakan pendekatan systematic review dengan pencarian data dari lima database utama yaitu ScienceDirect, Scopus, PubMed, SpringerLink, dan BMC Oral Health. Dari total 360 artikel yang tim temukan, hanya enam yang memenuhi kriteria inklusi untuk dianalisis secara kualitatif.
Kriteria tersebut mencakup topik relevan, tahun terbit maksimal lima tahun terakhir, artikel berbahasa Inggris, dan tersedia dalam versi lengkap (full-text). Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah keterbatasan literatur yang secara khusus membahas aplikasi Nano-CT dalam konteks endodontik.
“Karena Nano-CT masih merupakan teknologi baru, kami harus sangat selektif dalam memilih artikel yang relevan dan beradaptasi dengan berbagai standar metodologi dari jurnal yang kami gunakan,” ungkap Bayu.
Menuju Publikasi Ilmiah Internasional
Tim UNAIR tidak hanya berhenti pada capaian lomba. Mereka juga berencana mengembangkan literature review tersebut menjadi artikel ilmiah yang siap publikasi di jurnal kedokteran gigi internasional. Harapannya, hasil penelitian ini dapat memperluas pemahaman dan aplikasi Nano-CT dalam praktik klinis serta pendidikan kedokteran gigi. “Kami ingin berkontribusi dalam pengembangan praktik endodontik yang lebih presisi dan berbasis teknologi tinggi,” pungkas Bayu.
Penulis: Ameyliarti Bunga Lestari
Editor: Yulia Rohmawati