Universitas Airlangga Official Website

Transformasi Pendidikan Pesantren dan Perkembangannya

Sistem pendidikan di pesantren  memiliki keunikan yang menekankan hubungan erat antara guru dan siswa. Salah satu karakteristik pesantren adalah memiliki nilai-nilai yang kuat dalam religi, adanya kyai yang dihormati, memiliki masjid, dan asrama di dalamnya (Ramadhani, 2022). Proses pengajaram menggunakan metode ceramah, diskusi, menghafal, dan demonsrasi. Saat ini pesantren juga memasukkan kurikulum sekolan nasional dan madrasah serta mengadopsi e learning untuk mendukung proses pembelajaran. Pendidikan pesantren telah mewarnai sistem pendidikan dibawah kementrian agama. Beberapa  studi telah dilakukan berkenaan dengan pendidikan seperti Islamic boarding school perspectif kyai (Umayah et al., 2021), sekolah Islam salafi (Yaqin et al., 2021), aplikasi hokum islam pada pesantren. (Yaqin et al., 2021), Peran pesantren dalam mengelola karakter yang baik(Islam & Aziz, 2020), manajemen strategi pada pendidikan pesantren (Ritonga, 2020), sistem pendidikan pesantren salafi (Azizah, 2020), karakter pendidikan islami pesantren (Putro & Suryono, 2019).

Terdapat lima elemen dalam sistem pesantren, yaitu, yaitu a) Ada ulama yang berperan sebagai seorang

tokoh sentral, pengasuh dan guru yang dikenal dengan sebutan “Kyai”, b) Tempat menuntut ilmu adalah masjid, c) Kurikulum pendidikan didasarkan pada kitab-kitab Islam klasik kitab yang sering disebut Kitab Kuning, d) Terdapat fasilitas asrama untuk para siswa dan e) Siswa disebut sebagai” santri”.

Terdapat tiga tipe  pesantren yang dapat diidentifikasi, yaitu Pesantren Salafiyah (pondok pesantren tradisional), Pesantren Khalafiyah Islam (pondok pesantren modern), dan pesantren semi modern yaitu a

perpaduan Pesantren Salafiyah dan Pesantren Khalafiyah (Illaihi, 2019). Pesantren salafiah menggunakan pendekatan tradisional, hanya mengajarkan buku kuning (Kamirullah et al., 2023). Pesantren Khalafiyah mengadopsi pendekatan modern dengan menggunakan kurikulum kombinasi antara kurikulum sekolah dan pesantren (Ekaningrum et al., 2018). Pesantren semi modern mengkombinasikan elemen-elemen tradisional dan sekolah islam modern. Tipe pesantren ini dicari oleh masyarakat karena dapat mengadaptasi pengembangan yang terjadi tanpa meninggalkan nilai-nilai islami (Mashuri et al., 2023). Sistem pembelajaran pesantren di Indonesila memperkenalkan dua pendekatan, yaitu Sorongan dan Bandongan (Rohman, 2022). Sorongan merupakan metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan tradisional, mempelajari kitab kuning. Sedangkan Bandongan menggunakan pendekatan dimana pengajar membaca teks dari kitab kuning dan diterjemahkan perkata, dan selanjutnya dijelaskan artinya ke santri untuk dicatat  (Nurtawab, 2019).

Hasil studi menunjukkan bahwa model pendidikan pesantren sudah banyak diadopsi. Hakikat pendidikan pesantren adalah pembentukan karakter, seperti berbuat baik, saling menghormati, bekerja sama, dan saling mencintai. Selain itu juga meningkatkan toleransi dan menghindari radikalisme. Pendidikan pesantren banyak mengandung akhlak yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Jugamengajarkan hidup sederhana dan selalu bersyukur, egaliter, dan berintegritas.

Hasil studi menemukanb bahwa model transformasi pendidikan pesantren merupakan pendidikan sekolah yang memadukan tiga aspek yaitu kearifan lokal, pengetahuan dan keterampilan, dan mengakomodasi perkembangan global. Esensi pendidikan pesantren tetap ada tujuan utama dalam transformasi ini yaitu membangun nilai-nilai karakter seperti sopan santun, saling menghormati, saling mencintai, saling mengingatkan, toleransi, mengakui perbedaan, bekerja keras, dan hidup sederhana. Itulah beberapa contoh nilai-nilai yang ingin dibangun melalui pendidikan pesantren. Namun karakter ini tetap menjunjung tinggi kearifan lokal, mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang luas, mempunyai visi global dan melek informasi teknologi. Penggunaan model tidak dapat diterapkan secara langsung pada semua orang. Namun, Islami Pondok pesantren dapat memadukan banyak metode pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan

nilai-nilai yang dianut oleh pesantren.

Penutup

Model transformasi pendidikan pesantren di Indonesia mempunyai tujuan untuk membentuk karakter dengan memberikan visualisasi berbagai metode pembelajaran yang mengkombinasikan nilai-nilai local seperti pembelajaran multi kultural, pendekatan manusiawi dan lingkungan dengan pendekatan modern melalui pembelajaran berbasis teknologi, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan. Perkembangan pendidikan pesantren ini terus berkembang dan semakin diminati terutama memenuhi harapan orang tua dan masyarakat, yaitu menguasai ilmu pengetahuan dengan tetap memiliki karakter terbaik berdasarkan niilai-nilai islami.

Selanjutnya studi empiris tentang transformasi model pembelajaran pesantren yang mengintegrasikan kearifan local, ilmu pengetahuan dan ketrampikan sebaiknya terus dikembangkan. Studi dapat dilakukan untuk menyempurnakan model pengembangan pendidikan pesantren  sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan perkembangan sistem pembelajaran.

Penulis: Prof. Dr. Indrianawati Usman, Dra.Ec., M.Sc.

Jurnal: The Integrated Pathway: A Novel Educational Model for Islamic Boarding Schools in Indonesia