UNAIR NEWSÂ – World University Association for Community Development (WUACD) menggear board meeting di Melbourne, Australia. Pertemuan tersebut terlaksana pada Senin (25/11/2024) dengan Federation University sebagai tuan rumah. Pertemuan pengurus WUACD ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program kerja selama tahun 2024 serta menyusun program kerja untuk tahun 2025 mendatang.
Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai pendiri WUACD mengirim delegasi di bawah pimpinan Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih M Si selaku ketua (chairperson). Hadir bersama Prof Nyoman dari WUACD antara lain Mega M Puteri PhD Sp KGA (K) AIBK selaku koordinator mobilias. Selain itu, hadir pula Dr Rahmat Yuliawan SE M M koordinator proyek bidang ekonomi berkelanjutan.
Beberapa Dekan juga turut hadir dalam kegiatan ini. Di antaranya Dekan FST Prof Dr Miratul Khasanah MSi, Dekan FKH Prof Dr Mirni Lamid drh MP, Dekan FISIP Prof Dr Bagong Suyanto MSi, Dekan FKM Prof Dr dr Santi Martini MKes, Dekan FPsi Prof Dr Suryanto MSi, dan Dekan FIB Prof Dr Purnawan Basundoro MHum.
Rangkaian Kegiatan
Kegiatan hari pertama terlaksana di Federal University, Senin (25/11/2024), bertempat di Berwick Campus. Selama sehari penuh peserta mengikuti Research Day, dengan kegiatan utama presentasi penelitian yang dilakukan oleh para dosen serta mahasiswa master dan doktor. Kegiatan ini diorganisir oleh The Institute Health Wellbeing di bawah koordinasi Prof Muhammad Aziz Rahman.

Research Day melibatkan puluhan dosen, mahasiswa master, dan doktor, yang bertujuan untuk mendeseminasikan hasil-hasil penelitian mereka, sekaligus mendiskusikannya. Sebagian besar tema penelitian berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat modern, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Salah satu presentasi penelitian adalah mengenai pengembangan sensor sebagai bantuan untuk orang yang mengalami penurunan penglihatan dan pendengaran.
Penelitian ini terlaksana di panti jompo di Australia dengan tujuan untuk menciptakan alat yang bisa membantu para orang tua yang mengalami penurunan penglihatan dan pendengaran. Sebagian besar penelitian lain berkaitan dengan kesehatan mental yang banyak dialami oleh banyak orang. Akibat berbagai aspek perubahan yang sangat cepat di sekitar mereka.
Penelitian Profesor Evita March presentasikan misalnya, membuktikan bahwa teknologi ternyata bisa untuk merusak hubungan sosial. Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa 37 persen warga Australia melaporkan mengalami pelecehan dengan memanfaatkan teknologi dalam hubungan intim dengan sesama rekan. Temuan March menjadi salah satu bukti dari kemajuan manusia dalam berbagai temuan teknologi yang ternyata berdampak buruk.
Kegiatan yang berlangsung sampai pukul 16.00 waktu setempat itu menampilkan puluhan hasil penelitian para mahasiswa dan dosen kesehatan masyarakat (public health) serta psikologi. Menilik dari tema-tema yang menjadi topik presentasi menunjukkan bahwa persoalan kesehatan menjadi hal yang sangat menonjol dari masayarakat modern. Dengan jenis permasalahan kesehatan yang sangat beragam.
Perguruan tinggi sebagai lembaga yang secara serius mendalami berbagai hal melalui pendekatan ilmiah mendapat tuntutan untuk mencari solusi terbaik mengenai hal tersebut. WUACD sebagai lembaga yang menghimpun puluhan perguruan tinggi terkemuka di dunia memiliki kesempatan besar untuk melakukan kerja sama penelitian. Hasil penelitian ini bisa berguna untuk menyelesaikan permasalahan yang masyarakat hadapi di berbagai belahan dunia.
Penulis: Prof Purnawan Basundoro MHum
Editor: Yulia Rohmawati