Hipoglikemia merupakan suatu kelainan metabolik yang sering terjadi pada bayi dan anak. Seseorang disebut hipoglikemia apabila kadar gula dalam darah kurang dari 2,6 mmol/L (< 47 mg/dl), sedangkan untuk anak yang menderita diabetes anak dan remaja dianjurkan untuk mempertahankan kadar gula darah diatas 70 mg/dl. Hipoglikemia yang dibiarkan dibiarkan akan berakibat pada kerusakan otak yang menetap.
Hipoglikemia paling sering ditemukan akibat komplikasi akut pada pasien diabetes melitus Tipe 1. DM tipe-1 adalah kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme glukosa. Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas, baik oleh proses autoimun maupun idiopatik sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti.
Gejala hipoglikemia tidak spesifik. Gejala yang sering muncul pada kondisi hipoglikemia diantaranya yaitu:
(1) Berkeringat, kelaparan, kesemutan, gemetar, pucat, kecemasan, mual, dan keringat dingin.
(2) Rasa panas, kecapean, lemah, pusing, sakit kepala, tidak mampu untuk berkonsentrasi, pandangan kabur, sukar berbicara, bingung, gangguan tingkah laku, kehilangan koordinasi, kejang, koma akibat dari efek kekurangan glukosa otak.
Penatalaksanaan hipoglikemia bertujuan untuk mendeteksi dan mengatasi kadar gula darah yang rendah dengan cepat hingga kadar yang aman. Pemberian terapi yang berlebihan juga perlu dihindari, karena hal tersebut akan menyebabkan hiperglikemia balik dan peningkatan berat badan jika dilakukan terus menerus dalam waktu yang lama. Sebagai alternatif tatalaksana hipoglikemia di rumah, bisa dilakukan pemberian larutan gula intravena, dengan membuat larutan gula 0,2 gram/kgBB. Apabila hipoglikemia masih berulang, segera periksakan ke layanan Kesehatan terdekat, agar dilakukan pemberian bolus intravena dekstrosa.
Pada umumnya hipoglikemia pada anak dapat dicegah, walaupun demikian dapat terjadi hipoglikemia yang tidak terduga. Secara umum untuk mencegah hipoglikemia pada anak dengan DMT-1 bisa dilakukan beberapa usaha pencegahan diantaranya: pada malam hari maka kadar gula darah tengah malam diusahakan sekitar 90-180 mg/dl, bila melakukan olahraga, perlu diberikan glukosa tambahan yaitu 15 g karbohidrat untuk setiap 30-45 menit, dan bila karena sakit, anak tidak mau makan atau muntah-muntah maka pertimbangkan pemberian air gula dan mengurangi dosis insulin.
Penulis: Nur Rochmah, dr., Sp.A.
Jurnal: Predictive Value of Autoantibody Markers in Children with Type 1 Diabetes Mellitus: A Systematic Review and Meta -analysis