Universitas Airlangga Official Website

Alkaloid indol dari Ochreinauclea Maingayi untuk Alzheimer

Alkaloid indol dari Ochreinauclea Maingayi untuk Alzheimer
Photo by Halodoc

Ochreinauclea mangayi adalah famili Rubiaceae yang tersebar di Indonesia, Sabah, Serawak, Malaysia dan Thailand. Di Indonesia tanaman ini dikoleksi oleh lembaga riset yaitu Plant Conservation and Botanical Gardens Research Center, Cibodas Botanical Garden, Cianjur, Jawa Barat. O. maingayi mempunyai sinonim Bancalus maingayi (Hook f.) Kuntze, Nuclea maingayi Hook f.dan Sarcocephalus maingayi (Hook f.) Havil. Genus ini hanya mempunyai satu spesies saja yaitu Ochreinauclea maingayi (Hook.f.) Ridsdale. Adapun di Malaysia, genus ini ada 2 spesies yaitu Ochreinauclea maingayi (O. maingayi) dan Ochreinauclea missionis (O. missionis).

O. mangiayi kaya akan senyawa alkaloid. Dari hasil penelitian telah diperoleh tiga isolate alkaloid indol, yaitu harmane (1), naucledine (2), and dihydrodeglycocadam­bine (3).  Alkaloid galatamin mempunyai aktivitas sebagai anti Alzheimer ringan dan sudah direkomendasi Food Drug Administration (FDA).

Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang menyebabkan penurunan progrsif beberapa aspek, misalnya daya ingat, kemampuan berfikir, berbicara dan perilaku. Pada umumnya penyakit ini diderita oleh lansia.  Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati Alzheimer adalah bahan alam golongan alkaloid seperti galantamine, huperzine A, and physostigmine. Dua terakhir adalah obat sintesis yang sudah dirujuk FDA. Berberapa penelitian menunjukkan bahwa penghambatan butyrylcholinesterase (BChE) merupakan strategi yang potensial untuk pengobatan Alzheimer. Oleh karena itu ketiga isolat alkaloid telah diuji penghambatannya terhadap enzim (BChE)  secara in vitro. BChE adalah enzim yang berperan dalam penyakit Alzheimer. 

Menurut World Alzheimer Report tahun 2019, sekitar 1,8 juta orang di Indonesia menderita demensia, dan setiap tahun terus meningkat. Prevalensi penyakit demensia Alzheimer di Indonesia kurang lebih 27.9% dan lebih 4.2 juta penduduk Indonesia menderita demensia. angka ini diproyeksikan akan meningkat menjadi 7,5 juta pada 2050 akibat populasi yang semakin meningkat dati lanjut usia, sedangkan untuk penderita demensia Alzheimer di dunia sekitar 50 juta individu.

Dari hasil isolasi terhadap kulit batang tanaman Ochreinauclea maingayi (Hook.f.) Ridsdale diperoleh tiga senyawa alkaloid yang telah disebutkan. Dari hasil pengujian terhadap enzim BChE menunjukkan bahwa senyawa (2) mempunyai potensi yang lebih tinggi terhadap penghambatan BChE dengan IC50 value of 22.08 μM, lalu diikuti oleh (1) dan (3) masing-masing adalah IC50 23.96 and 30.32 μM.

Gambar 1. Struktur alkaloid harmane (1), naucledine (2) and dihydrodeglycocadambine (3).

Senyawa alkaloid neucledine berpotensi sebagai anti Alzheimer secara in vitro, namun untuk masa mendatang perlu dilakukan uji preklinis terhadap hewan coba untuk membuktikannya dan perlu dilakukan uji toksisitas juga terhadap hewan coba, apakah senyawa ini toksik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Penulis: Prof. Dr. Pratiwi Pudjiastuti, Dra., M.Si.

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/indole-alkaloids-from-ochreinauclea-maingayi-rubiaceae-as-butyryl/fingerprints/

Baca juga: Potensi Artocarpus Sericicarpus sebagai Obat Penyakit Alzheimer