UNAIR NEWS- Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Workshop Strategy and Coaching Clinic Journals bongkar strategi jurnal terindeks scopus. Kegiatan itu bertajuk Towards an Internationally Reputable Scopus Index di Hotel Harris Gubeng Surabaya pada Senin-Selasa (17-18/7/2023).
Dalam sambutannya, Prof H Herry Purnobasuki Drs MSi PhD mengatakan bahwa tujuan workshop itu untuk memajukan jurnal termasuk adanya program gerakan 1000 hak paten. “Saya rasa di UNAIR ini akan banyak hal-hal yang bisa diajukan untuk hak paten. Jadi di LIPJPHKI ada komitmen tidak kenal lelah untuk urusan membangun UNAIR,” ucap ketua LIPJPHKI.
Menurutnya, ranking UNAIR 345 besar dunia itu tidak terjadi tanpa adanya keterlibatan semua pihak. Maka LIPJPHKI sebagai pihak pengelola jurnal dan buku akan terus berkomitmen memfasilitasi dan membangun mitra luar negeri demi meningkatkan kualitas publikasi jurnal penelitian.
Herry juga berpesan pentingnya komunikasi dan sinergi, “Jika keluarga memiliki komunikasi yang baik, InsyaAllah masalah juga akan semakin tereduksi (berkurang). Mudah mudahan kita senanriasa dalam keadaan sehat sehingga bisa gotong royong bersama,” tuturnya.
Tujuan Workshop
Selanjutnya, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih Dra MSi Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development (RICD) meyakini bahwa 33 pendampingan pengelola jurnal yang ada di UNAIR nantinya akan bisa meningkatkan jurnal yang mulanya 8 menjadi 11 terindeks scopus. Sebagai informasi, scopus ialah database untuk jurnal internasional bereputasi.
Selama proses workshop berlangsung, pada hari pertama terdapat 3 sesi yakni tips meningkatkan diversitas dan aksesibilitas jurnal, tips menghindari penolakan Jurnal terindeks global (termasuk SCI/WoS), Tips meningkatkan dampak atau kontribusi dari penelitian, diskusi mengenai strategi (best practice) jurnal terindeks scopus. Kemudian hari kedua, Coaching Clinic (manajemen dan Teknik) atau sesi pendampingan 33 publisher pengelola jurnal UNAIR.
Strategi Jurnal Agar Terindeks Scopus
Secara teknis, Ferry Efendi S Kep Ns MSc PhD menyebutkan beberapa penyebab kegagalan jurnal terindeks di scopus. Antara lain: kualitas artikel di bawah standar, masih rendahnya jumlah sitasi di scopus, nama dewan editor (editorial board) kurang meyakinkan, anggota editorial board tidak memiliki publikasi terindeks di scopus, penulis masih berasal dari satu negara saja, artikel yang submit di luar scope jurnal.
“Maka, salah satu best practice atau strategi agar jurnal terindeks scopus, yaitu menggandeng jejaring peneliti atau akademisi dari luar negeri. Itulah pentingnya koneksi, dan pilih editor yang memiliki H-index sehingga kredibel. Kemudian isi content termasuk keterbacaan harus benar,” papar Editor Jurnal Ners UNAIR.
Penulis: Viradyah Lulut Santosa
Editor : Khefti Al Mawalia