Universitas Airlangga Official Website

Dari Malang hingga Bangkok, SEANNET Gelar Presentasi Studi Kasus Urban Negara-Negara ASEAN

Tim dari Kampung Songgoriti saat memaparkan materinya

Penulis: Ilma Arrafi Nafi’a

Sabtu, 11 Februari 2023 SEANNET berhasil menggelar presentasi studi kasus negara-negara di Asia Tenggara. Mengangkat fokus mengenai isu urban melalui perspektif distrik atau kampung, SEANNET menarik perhatian peneliti-peneliti di berbagai negara untuk berkontribusi dalam rangkaian acaranya.

SEANNET case study presentation dilaksanakan pada hari kedua setelah pada hari sebelumnya para peserta diajak mengenal Kota Surabaya melalui destinasi wisata sejarah yang ada di Bubutan. Pada hari ke dua ini para peneliti mulai memaparkan mengenai studi kasus urban yang ditemukan di negara masing-masing.

Berangkat dari problematika dan potensi-potensi kemajuan yang ada, Tim dari Universitas Brawijaya mengangkat Kampung Songgoriti, Batu, Malang sebagai objek penelitian.

“Kampung Songgoriti ini sendiri terkenal dengan bad reputation karena memiliki villa sebagai tempat esek-esek” Ujar salah satu tim peneliti Kampung Songgoriti.

Tempat esek-esek ini merujuk pada tempat yang digunakan untuk melakukan hubungan seksual. Menurunnya minat turis dalam berkunjung ke desa ini menyebabkan para pemilik villa melakukan penurunan harga besar-besaran dalam penyewaan bahkan penjualan villa. Hal ini pun dimanfaatkan oleh masyarakat terutama remaja sebagai tempat bercinta dengan budget yang murah namun fasilitas yang memuaskan. Reputasi buruk kemudian melekat pada kampung ini yang menyebabkan penduduk setempat pun terkena imbas berupa pemberian label yang tidak menyenangkan.

Selain itu, terdapat sebuah ritus bersejarah yakni Candi Songgoriti yang menjadi sengketa perebutan tanah yang berkelanjutan sampai saat ini. Sebelumnya, Kota Batu merupakan bagian dari Kabupaten Malang sampai kemudian memutuskan untuk memisahkan diri. Hal ini pun turut memicu perubahan struktural kedua wilayah tersebut termasuk terhadap letak berdirinya Candi Songgoriti tersebut.

Tim lain dari Thailand mengangkat mengenai Bangkok dan Komunitas Kanal yang ada.

“Saya meneliti mengenai identifikasi perubahan kota dan warisan budaya di Thailand. Dalam penelitian ini kami melihat lingkungan urban yang terdapat di wilayah Timur dan Barat Bangkok.” Tutur salah satu anggota Tim Bangkok.

Lebih lanjut ia memaparkan mengenai komunitas kanal yang telah ada lebih dulu bahkan dibandingkan dengan Kota Bangkok sebagai Ibu Kota. Perkampungan ini berada sekitar empat kilometer dari Bangkok dan yang menjadi keunikan ialah menjembatani antara kuil-kuil ibadah dan sekolah dalam satu lingkup wilayah.

Berbeda lagi dengan Tim Peneliti dari Dili yang mengangkat mengenai Desa Comoro dan peran lingkungan terhadap lingkungan kota keberlanjutan. Melalui mitigasi bencana terutama pada pencegahan banjir dan kerusakan alam lain penelitian ini mengelompokkan penduduk menjadi tiga bagian yakni anak-anak, orang tua, dan kelompok muda.

Penelitian ini terus dilakukan dengan terus menjalin relasi baik dengan pihak-pihak setempat terutama dalam proses kerjasama mengenai komunitas dan perannya dalam menghadapi resiko bencana alam. (il)