Kalau ada maling ayam dihukum berat sementara koruptor uang rakyat Rp triliunan dihukum ringan maka itu disebut bahwa hukum memperlakukan orang tidak sama, yang kaya dilingdungi yang miskin malah dihukum berat, karena itu ada tuntutan agar semua orang itu sama dimata hukum, atau dalam bahasa Inggrisnya Equal Before The Law. Dalam ajaran agama juga disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini Maha Pengasih dan Maha Penyayang, artinya semua orang itu memiliki status sama didepan Tuhan, ini yang disebut Equal Before God. Tuhan tidak membedakan status mahluknya, yang membedakan hanyalah amal ibadahnya.
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga nampaknya terinpirasi dari kalimat diatas bila dihubungkan dengan kegiatan bakti sosialnya di Nusa Tenggara Barat dengan mengusung tema “Karena Setiap Orang Pulau Berharga”. Tim relawan kesehatan Rumah Sakit Terapung ini memiliki misi yang mulia yaitu memperlakukan orang di berbagai pulau di Indonesia ini sama, karena masing-masing mereka berharga, memiliki nilai yang sama. Dari segi kesehatan, maka setiap orang pulau itu memiliki hak yang sama mendapatkan pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga ini telah melakukan bakti nya di pulau Lombok Timur, Sumbawa Barat dan Sumbawa pada tanggal 13 – 30 November 2023. Yang menarik dari kegiatan kemanusiaan ini adalah keterlibatan tim dokter dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang bersama-sama dengan tim dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melakukan berbagai tugas mulia antara lain melakukan skrining penyakit jantung bawaan atau Congenital Heart Disease, Melakukan pencegahan dan eliminasi stunting di kepulauan, Melakukan upaya penurunan angka kematian ibu di kepulauan, Melakukan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan pro aktif untuk orang kepulauan dan Melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan, penelitian, community development di Kepulauan
Yang menarik dari kegiatan bakti sosial ini adalah proyek peternakan ayam kampung bagi anak stunting di kampung. Peternakan ini bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak pendetita stunting itu. Stunting adalah masalah yang penting di Indonesia karena pembangunan Indonesia menuju tahun 2045 dimana Indonesia digadang-gadang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia tidak akan terjadi apabila generasi mudanya tidak memiliki tingkat kecerdasan yang cukup, tidak memiliki kesehatan yang prima disebabkan masa kecilnya menderita stunting. Statistik PBB 2020 mencatat, lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta balita stunting adalah balita Indonesia. Menurut UNICEF, stunting disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk. Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024. Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Tema “Karena Setiap Orang Pulau Berharga” ini sebenarnya memiliki nuansa lebih jauh, karena kegiatan bakti sosial RSTKA itu tidak hanya fokus pada pelayanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, namun sebenarnya tema itu berhubungan dengan upaya strategis untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antara wilayah barat dan timur, antara pulau Jawa dan luar Jawa dan antara pulau-pulau yang berjumlah lebih dari 17.000. Masalah ketimpangan pembangunan antar wilayah sudah lama menjadi kajian para ahli ekonomi pembangunan dunia termasuk di Indonesia ini.
Karena itu menurut saya Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga ini sebenarnya mengemban misi kebangsaan untuk membangun NKRI yang sejahtera dan adil.