Universitas Airlangga Official Website

Parasit Entamoeba spp. pada Kera Ekor Panjang yang Berpotensi Zoonosis

Taman Nasional Baluran dan Alas Purwo merupakan obyek wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun asing. Obyek-obyek wisata ini menarik wisatawan untuk menikmati panorama alam dan satwa liar, sejarah, budaya, wisata spiritual, selancar, menyelam, memancing, dan lintas alam pariwisata. Kera ekor panjang adalah salah satu hewan di kawasan wisata yang menarik wisatawan. Sejak 10 tahun yang lalu, telah terjadi peningkatan interaksi antara Kera dan manusia di Baluran dan Taman Nasional Alas Purwo. Hal ini dikarenakan kebiasaan wisatawan memberi makan kera ekor panjang, yang memungkinkan adanya interaksi yang dekat antar manusia dan monyet ekor panjang di Taman Nasional tersebut menyebabkan mudahnya penularan penyakit parasit dari hewan ke manusia atau  zoonosis. Protozoa gastrointestinal yang patogen pada manusia memiliki potensi zoonotik sebesar 75%. Salah satu protozoa yang ditemukan pada manusia dan NHP adalah Entamoeba spp. Entamoeba ditularkan melalui konsumsi kista matang dari makanan atau air yang terkontaminasi feses hewan, dan dapat menyebar luas dan cepat karena memiliki siklus hidup yang sederhana, dosis infeksi yang rendah, dan periode prepaten yang singkat.

Ada tujuh spesies entamoeba, meliputi E. histolytica, E. dispar, E.moshkovskii, E. hartmanni, E. coli, E. polecki, dan E.chattoni. Beberapa spesies entamoeba dianggap patogen, dan salah satunya adalah E.histolytica yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat pada umumnya. Kontak antara manusia dengan Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) di Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Alas Purwo telah menjadi lebih sering dalam 10 tahun terakhir karena kebiasaan wisatawan menyediakan makanan. Kondisi ini meningkatkan potensi zoonosis antara manusia dan kera ekor panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis Entamoeba spp. dan potensi zoonosis dari Kera Ekor Panjang di Baluran dan Taman Nasional Alas Purwo.

Dalam penelitian ini digunakan 200 sampel tinja dikoleksi dari Kera ekor panjang dari Taman Nasional Baluran (100 sampel) dan Taman Nasional Alas Purwo (100 sampel), pemeriksaan dilakukan secara morfologi dan amplifikasi PCR dengan primer spesifik spesies Entamoeba gen SSUrRNA. Hasil riset menunjukkan 53% (53/100) sampel positif Entamoeba spp. dari Taman Nasional Baluran, yaitu E. coli 84,9% (45/53), E. chattoni 58,9% (31/53), E. hartmanni 7,5% (4/53), dan E. moshkovskii 13,2% (7/53), dan di antaranya, 58,49% (31/53) adalah infeksi campuran. Hasil dari Taman Nasional Alas Purwo menunjukkan 82% (82/100) positif dan ada tiga spesies yaitu E. chattoni (90%), E. coli (85%) dan E. moshkovskii (8,5%). Kesimpulan dari penelitian ini mengungkapkan prevalensi dan keanekaragaman spesies Entamoeba pada Kera ekor panjang di Taman Nasional Baluran danTaman Nasional Alas Purwo, Indonesia. Studi ini merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman spesies Entamoeba dengan deteksi molekuler.  Perlu dipantau secara ketat adanya risiko penularan zoonosis di wilayah obyek wisata tersebut.

Penulis: Prof. Dr. Nunuk Dyah Retno Lastuti, drh., M.S

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Informasi lengkap dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/diversity-of-entamoeba-spp-in-long-tailed-macaque-macaca-fascicul

Biodiversitas. Volume 23, Number 9, September 2022, Pages: 4524-4531

ISSN: 1412-033X, E-ISSN: 2085-4722 Pages: 4524-4531

 DOI: 10.13057/biodiv/d230919

Chrismanto D, Lastuti NDR, Suwanti LT, Hastutiek P, Kurniawati DA, Witaningrum AM, Paramita CA, Pratiwi A. 2022. Diversity of Entamoeba spp. in Long-tailed Macaque (Macaca fascicularis) in Baluran and Alas Purwo National Parks, Indonesia. Biodiversitas 23: 4524-4531.