Henoch-Schonlein Purpura (HSP), sebelumnya dikenal sebagai vaskulitis IgA, adalah vaskulitis kompleks imun yang mempengaruhi arteri kecil dengan deposit IgA dominan yang sering mempengaruhi kulit, saluran pencernaan, sendi, dan ginjal, serta bagian lain dari sistem kekebalan tubuh. Ini sebagian besar merupakan penyakit masa kanak-kanak; jarang terlihat pada orang dewasa. Pemicu yang diusulkan termasuk infeksi saluran pernapasan atas, obat-obatan, vaksinasi, dan keganasan. HSP sering bermanifestasi sebagai purpura pada ekstremitas bawah tanpa trombositopenia, tetapi tanda artikular atau gastrointestinal mungkin muncul 30-40% dari waktu sebagai gejala pertama. Arthritis, perut tidak nyaman, dan gagal ginjal adalah beberapa gejala HSP lainnya, tetapi komplikasi paru dan neurologis juga mungkin terjadi. Erupsi eritematosa, makula, atau urtikaria adalah tanda HSP yang paling sering, dan dalam 24 hingga 48 jam setelah inisiasi, erupsi tersebut bergabung dan berkembang menjadi karakteristik ekimosis dalam dan/atau purpura teraba yang mencirikan kondisi tersebut. HSP lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa, dengan prevalensi 6-22 kasus per 100.000 orang per tahun dibandingkan dengan 3,4-14,3 kasus per 100.000 orang per tahun. Ada hampir 1,5 kali lebih banyak kasus HSP pada pria daripada wanita, yang tidak biasa untuk vaskulitida.
Penyebab Henoch-Schonlein Purpura masih menjadi misteri. Vaskulitis ini disebabkan oleh pengendapan kompleks imun pembawa IgA1 pada pembuluh kecil, mengakibatkan cedera dan gejala klinis selanjutnya.
Oleh karena itu kami memaparkan sebuah kasus terkait dengan purpura henoch-schonlein pada orang dewasa dengan keterlibatan gastrointestinal dan ginjal.
Penulis : Prof.Dr.CIta Rosita Sigit Prakoeswa,dr.,Sp.KK(K)
Informasi lengkap dari artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di :
