Karies gigi disebabkan oleh faktor multifaktorial, termasuk makanan yang tertinggal di permukaan atau di antara gigi. Bakteri penghasil asam, terutama S. mutans, mengkoloni permukaan gigi dan menyebabkan kerusakan pada struktur keras gigi akibat fermentasi karbohidrat menjadi sukrosa dan fruktosa. Asam laktat yang terbentuk oleh bakteri S. mutans dalam plak akan menyebabkan demineralisasi enamel gigi dan menurunkan keasaman air liur (pH), yang pada akhirnya mengakibatkan karies seiring waktu.
Veillonellae spp., bakteri anaerob gram-negatif, dapat mengubah asam laktat menjadi asam nitrat lemah (NO3-), yang kemudian direduksi untuk menghasilkan nitrit (NO2-) dan oksida nitrat (NO). Proses ini dikenal sebagai jalur nitrat-nitrit-NO. Simbiosis antara bakteri dapat menguntungkan atau merugikan inangnya. Veillonella spp. dapat mengurangi asam laktat yang menyebabkan karies gigi yang diproduksi oleh S. mutans. Namun, belum ada bukti yang cukup yang menginvestigasi interaksi antara S. mutans dan Veillonella spp. dalam perkembangan karies menggunakan tinjauan sistematis.
Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara Streptococcus mutans dan spesies Veillonellae dalam karies gigi.
Metode dan Hasil
Studi ini dilakukan menggunakan tiga basis data elektronik: PubMed, Embase, dan perpustakaan Cochrane. Kriteria pencarian mencakup individu dengan karies gigi, karies awal anak (ECC), atau karies akar, melaporkan interaksi antara Streptococcus mutam dan Veillonella dalam karies gigi, dan menggunakan studi potong lintang, studi kasus-kontrol, studi prospektif, studi retrospektif, atau studi terkontrol acak.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada 7 studi yang termasuk dalam tinjauan sistematis, dengan 408 peserta berusia 1 hingga 3,89 tahun. Jenis karies didefinisikan menggunakan DMFT, DMFS, white spot, indeks gingivital, dan kriteria dentisi karies. Studi-studi tersebut mengungkapkan aspek-aspek penting dari hubungan antara Streptococcus mutans dan Veillonellae spp. dalam karies gigi. Salah satu temuan penting adalah bahwa Veillonellae spp. dapat mempengaruhi kapasitas produksi asam S. mutans, yang berpotensi menghambat proses karyogenesis. Aspek lain adalah persaingan untuk substrat, karena Veillonellae spp. menggunakan asam laktat, produk sampingan dari metabolisme S. mutans, sebagai sumber karbon. Interaksi metabolik ini dapat mengurangi ketersediaan asam laktat bagi S. mutans, yang berpotensi mempengaruhi potensi karyogeniknya. Bukti terbatas menunjukkan bahwa Veillonellae spp. mungkin memiliki dampak pada respons imun inang dan memodulasi proses inflamasi yang terkait dengan karies gigi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme spesifik yang terlibat dalam interaksi ini.
Kesimpulan
Tinjauan sistematis ini menyoroti bukti yang muncul tentang interaksi antara S. mutans dan Veillonellae spp. dalam karies gigi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa Veillonellae spp. dapat memodulasi produksi asam dan kompetisi substrat S. mutans, yang berpotensi mempengaruhi proses karyogenesis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami interaksi spesifik dan mekanisme yang terlibat dalam hubungan simbiosis antara S. mutans dan Veillonellae, yang dapat mengarah pada pengembangan terapi terarah atau probiotik yang mendorong pertumbuhan Veillonellae untuk mencegah atau memperlambat perkembangan karies gigi.
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
https://f1000research.com/articles/13-1080
Hasan F, Setia Budi H, Ramasamy R, et al. A systematic review of Streptococcus Mutans and Veillonellae species interactions in dental caries progression: Positive or Negative impact?. F1000Res. 2025;13:1080. Published 2025 Jan 23. doi:10.12688/f1000research.155987.2.
Ilustrasi interaksi antara S. mutans dan veilonella spp terhadap kejadian karies menggunakan AI.