Universitas Airlangga Official Website

Efek Pajanan Kadmium pada Pekerja Industri Baterai

Salah satu logam berat yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah kadmium. Gangguan ginjal merupakan salah satu dari banyak masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh pajanan kadmium. Pekerja industri baterai adalah salah satu kelompok masyarakat yang rentan terpajan kadmium. Tak sengaja menghirup debu dan asap, menelan debu yang menempel di tangan, rokok, atau makanan yang terkontaminasi, adalah beberapa jalur masuknya kadmium ke dalam tubuh pekerja industri baterai.

Sebuah kajian literatur yang dilakukan oleh Choirunnisa, dkk (2023) bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara pajanan kadmium dan gangguan ginjal pada pekerja di industri baterai. Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan sistematis dengan mengumpulkan beberapa artikel ilmiah hasil penelitian terkait dari berbagai database elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rambut, urine, dan darah pekerja industri baterai memiliki kadar kadmium yang tinggi. Kadar kadmium yang tinggi ini dikaitkan dengan gangguan fungsi ginjal, seperti peningkatan ekskresi protein dalam urine dan penurunan fungsi tubulus ginjal. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa faktor usia dan jenis kelamin dapat memengaruhi kadar kadmium dalam tubuh pekerja. Pekerja yang lebih tua cenderung memiliki kadar kadmium yang lebih tinggi daripada pekerja usia remaja. Selain itu, pekerja perempuan cenderung memiliki kadar kadmium yang lebih tinggi daripada pekerja pria.

Gangguan fungsi ginjal yang disebabkan oleh pajanan kadmium dapat memiliki dampak yang serius bagi kesehatan pekerja. Gangguan ini dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal, peningkatan risiko penyakit ginjal kronis, dan bahkan kanker ginjal. Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar kadmium dalam tubuh pekerja di industri baterai dan perusahaan harus mengambil langkah preventif yang tepat untuk mengurangi pajanan kadmium. Beberapa langkah preventif untuk meminimalkan pajanan kadmium pada pekerja antara lain adalah penggunaan peralatan pelindung diri (APD) berupa penggunaan masker saat bekerja, menjaga kebersihan pribadi, dan menghindari kebiasaan merokok ataupun asap merokok. Selain itu, perusahaan juga perlu mengimplementasikan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja yang ketat untuk melindungi pekerja dari pajanan kadmium dan memastikan lingkungan kerja yang aman.

Dalam penelitian ini, juga dibahas mengenai biomarker efek pajanan kadmium seperti kreatinin, retinol-binding protein (RBP), dan microalbumin, yang dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan ginjal pada pekerja di industri baterai. Biomarker ini dapat diukur melalui tes darah dan urine untuk memberikan informasi penting tentang kesehatan ginjal pekerja.

Dalam rangka melindungi pekerja di industri baterai dari pajanan kadmium dan mencegah gangguan ginjal, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan pekerja itu sendiri. Pemerintah perlu mengatur standar keamanan dan kesehatan kerja yang ketat, sementara perusahaan perlu melaksanakan kebijakan dan prosedur yang memastikan lingkungan kerja yang aman. Pekerja juga perlu mengikuti pedoman keselamatan kerja dan menggunakan APD dengan benar dan konsisten. Kerjasama yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan pekerja, dapat diciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerja di industri baterai.

Penulis: Retno Adriyani

Judul dan link artikel nasional terindeks Sinta 2 yang dituliskan menjadi opini

Judul    : Association Between Cadmium Exposure and Kidney Disorder Among Workers

in the Battery Industry

DOI     : http://doi.org10.20473/ijosh.v12i2.2023.304-312

Link     : https://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/view/44413/26028