Universitas Airlangga Official Website

Metaanalisis Efek Akupunktur dibandingkan Bekam Kering Setelah Melahirkan

Metaanalisis Efek Akupunktur dibandingkan Bekam Kering Setelah Melahirkan
Ilustrasi nyeri (foto: Neo Rheumacyl)

Nyeri punggung bagian bawah merupakan kasus yang sering terjadi pada wanita dan pria usia dewasa dan lanjut. Nyeri tersebut dapat diakibatkan oleh berbagai macam penyebab, baik trauma maupun non-trauma. Salah satu penyebab nyeri punggung bagian bawah adalah neurogenik pada ibu-ibu setelah melahirkan. Pada kasus ini, syaraf spinalis yang keluar dari sumsum tulang belakang mengalami inflamasi. Inflamasi yang sering terjadi berada di level lumbal dan sakralis, di mana nerves iskiadikus berjalan menuju tungkai bawah dan mengeluarkan cabang-cabang syaraf somatomotorik dan somatosensorik. Nyeri akibat kompresi mekanis nerves iskiadikus biasa dikenal dengan nama skiatika, dan dirasakan menjalar dari punggung bagian bawah menuju paha dan tungkai belakang.

Untuk meredakan nyeri tersebut, metode non-invasif tradisional seperti akupunktur dan bekam kering sering digunakan dan dipilih. Selain karena dapat dengan relatif cepat membantu menurunkan skala nyeri, kedua terapi tersebut tidak melibatkan konsumsi obat-obatan analgesik yang kurang dianjurkan selama masa menyusui. Pada penelitian-penelitian terdahulu, efek kedua terapi tersebut dilaporkan dapat menurunkan skala nyeri pada kasus nyeri punggung bawah setelah melahirkan, meskipun lama terapi dan skala nyeri yang digunakan untuk mengukur tingkat sensasi nyeri bervariasi

Oleh karena itu, tim peneliti dari Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia mengadakan suatu penelitian studi metaanalisis perbandingan efek akupunktur dan bekam kering terhadap skala nyeri pada kasus di atas, yang diukur dengan menggunakan visual analogue scale (VAS). 

Penelitian dilakukan terhadap semua studi kasus sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan, dan dilaksanakan pada publikasi artikel pada jurnal-jurnal ilmiah bereputasi yang telah diterbitkan pada basis data ilmiah Web of Science, Scopus, Google Scholar, Scopus, dan Pubmed (10/1/2013-12/31/2022) menggunakan metode PRISMA. Dari hasil metanalisis kami dapatkan bahwa kedua metode terapi non-invasif tersebut terbukti dapat menurunkan skala nyeri secara signifikan pada kasus nyeri punggung bagian bawah setelah melahirkan. Efek bekam kering selama 5-15 menit yang dilakukan secara berkala dalam 6 hari hingga 2 minggu interval selama 4-18 sesi terapi dapat menurunkan nyeri yang dirasakan akibat berbagai macam penyebab terkait faktor psikis maupun fisik neurogenik. Di lain pihak efek akupunktur laser lebih dirasakan dapat menurunkan nyeri dibandingkan metode akupunktur elektrik, di mana kedua metode tersebut dilakukan pada titik akupunktur yang berbeda. Pada tiga dari 4 artikel yang terpilih, titik akupunktur yang digunakan memiliki satu kesamaan yaitu pada titik BL23. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui mekanisme penurunan skala nyeri yang terjadi setelah terapi menggunakan kedua metode tersebut.

Penulis: Prof. Viskasari P. Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K)., Ph.D.

Link: https://doi.org/10.56499/jppres24.2072_13.1.299

Baca juga: Perspektif Ibu Hamil terkait Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan