Universitas Airlangga Official Website

Menggerakan Ekonomi Kreatif: Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Manusia

ilsutrasi sumber daya alam (Sumber: Hidayatullahcom)

Ekonomi kreatif  adalah terciptanya tambahan nilai pada suatu inovasi atau ide atas gagasan dan kreativitas seseorang (Alfi, 2019). Ekonomi kreatif perlu memanfaatkan skill berpikir yang inovatif agar dapat menciptakan suatu produk atau jasa dengan nilai ekonomi yang tinggi. Inovasi yang tercipta berasal dari kreativitas seseorang yang akan menjadi sumber daya terbarukan di suatu wilayah (Alfi, 2019). Terciptanya inovasi atau ide bukan hanya memiliki daya saing yang tinggi pada sektor ekonomi, juga terhadap sektor sosial, budaya, dan lingkungan (Dewandaru & Purnamaningsih, 2016). 

Pengembangan sumber daya ekonomi dinilai belum optimal, karena keterbatasan bahan utama, kurangnya penelitian terhadap bahan baku, adanya kesenjangan antara pendidikan dengan industri, dan belum adanya sertifikasi yang dilakukan. Hal tersebut menjadikan dorongan ekonomi kreatif dapat digerakkan melalui pengoptimalan Sumber Daya Alam (SDA) dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kemampuan yang kreatif yang inovatif. Sumber daya alam adalah potensi yang diberikan lingkungan sekitar agar hasilnya dimanfaatkan manusia untuk mencukupi kebutuhan pokok, serta bahan produksi utama dalam proses produksi (Reksohadiprodjo et al., 1998). Sumber daya manusia adalah komponen utama dalam memproduksi, dengan perannya untuk menggerakkan dan menentukan arah dan tujuan dalam produksi suatu barang atau jasa (Zhafira et al., 2022). 

Studi ini menunjukkan bahwa optimalisasi SDA dan SDM sangat penting dalam menggerakkan ekonomi kreatif. Pemanfaatan SDA dan pengembangan SDM yang kreatif dan inovatif, dalam ekonomi kreatif akan dapat menciptakan suatu produk dengan nilai yang tinggi. 

Hasil

Saat ini, ekonomi kreatif menjadi perhatian khusus oleh pemerintah pada sektor ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perubahan pada era ekonomi, dicetuskan oleh kreativitas dan informasi terhadap stock of knowledge oleh sumber daya manusia sebagai faktor produksi paling utama (Yunaz et al., 2022). Kekayaan SDA yang dikelola dengan baik dan maksimal tanpa adanya eksploitasi berlebihan, akan memberikan peningkatan pendapatan yang cukup baik (Pancawati & Widaswara, 2023). 

Pengoptimalisasian SDA dengan tenaga SDM perlu dimanajemen secara efektif melalui pelatihan, pendidikan, serta strategi yang inovatif. Kemampuan manajemen SDM perlu ditingkatkan dengan kemampuan menguasai sebuah teknologi, karena mendorong percepatan penggunaan SDA (Surtani, 2016). Hal tersebut dapat mempengaruhi SDM menciptakan produk kreatif yang memiliki nilai tinggi dengan daya saing tingkat global.

 Optimalisasi SDM dalam memproduksi SDA untuk menggerakan ekonomi kreatif, seperti melalui UMKM dan Pariwisata. Dengan pengembangan UMKM yang inovatif dan sektor pariwisata berbasis budaya lokal dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, terciptanya lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing ekonomi global. 

Ekonomi kreatif dalam UMKM menjadi sinergi untuk dapat meningkatkan jumlah produk dan jasa. Melalui UMKM, produk atau jasa yang dihasilkan akan memiliki nilai potensi yang baik, yang kemudian dapat dikembangkan dalam kreativitas berbisnis (Pancawati & Widaswara, 2023).  Keberhasilan UMKM dipengaruhi dengan modal usaha dan strategi pemasaran. Modal usaha adalah sejumlah uang yang berperan dalam menunjang suatu usaha. Bukan hanya uang, modal usaha dapat berupa sumber daya alam dan aset untuk memproduksi (Ernawati Ningsih & Arizona, 2022). Strategi pemasaran perlu dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan. Hal tersebut menjadi arah untuk perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang akan selalu berubah (Ernawati Ningsih & Arizona, 2022).

Kolaborasi ekonomi kreatif dengan pariwisata telah memberikan efektivitas dalam penggerakan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut didukung dengan sektor pariwisata saat ini sedang dilihat sebagai industri yang potensinya sangat tinggi, antara wisatawan maupun produsen dengan tawaran barang atau jasa dalam dunia wisata (Tetep et al., 2021). Indonesia pada tahun 2019, berhasil memberikan keunggulan pada ekonomi kreatif dengan pendapatan sebesar Rp.1,153 triliun dan pariwisata pada pendapatan devisa sebesar Rp.280 triliun (Kemenparekraf, 2020). Pendapatan tersebut meningkat sebesar 3,7%, dengan pendapatan tahun sebelumnya hanya Rp.270 triliun (Kemenparekraf, 2020).  Peningkatan terhadap pendapatan ekonomi kreatif dan pariwisata menunjukkan bahwa dapat dioptimalkan dengan adanya keunikan pada barang atau jasa wisata yang ditawarkan. Tren positif tersebut memberikan dorongan untuk meningkatkan kreativitas, untuk peningkatan ekonomi di masa mendatang. 

Kesimpulan

1. Penggerakan ekonomi kreatif dapat dilakukan dengan mengoptimalisasikan sumber daya alam dan manusia untuk dapat meningkatkan ekonomi lokal dan daya saing secara global.

2. Ekonomi kreatif atas UMKM dapat meningkatkan perekonomian dengan keberhasilannya melalui modal usaha dan strategi pemasaran.

3. Ekonomi kreatif atas pariwisata dapat meningkatkan perekonomian dengan kreativitas wisata terhadap barang atau jasa yang ditawarkan, dengan tren peningkatan perekonomian Indonesia pada tahun 2019.

Penulis: Arin Saumi Fortuna, Program Studi Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia